Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara dari Roma, Kerukunan Beragama di Indonesia Menunjukkan Kemajuan

Konflik agama tidak melulu selalu diawali dari persoalan agama itu sendiri tetapi dapat berawal juga dari persoalan sosial kemasyarakatan lainnya.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Suara dari Roma, Kerukunan Beragama di Indonesia Menunjukkan Kemajuan
IST
PERTEMUAN IRRIKA - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Ignatius Suharyo dan Ketua Komisi Keluarga Mgr Frans Kopong (duduk di tengah berjaket putih dan hitam) berfoto bersama dengan anggota Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Katolik Indonesia Di Kota Abadi (IRRIKA) di Collegio St. Petro, Roma, Minggu (25/10) setelah penjelasan hasil Sinode Para Uskup seluruh dunia di Vatican. 

"Jadi menulis di media ukurannya bukanlah soal siapa tetapi soal substansi pemikiran yang ditelorkan,” tegas Putut Prabantoro.

Menurutnya, opini itu tidak mengenal agama, suku ataupun ras.

Opini di media, demikian ditegaskan Putut, akan memiliki nilai ketika bisa menggerakan orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang positif.

Oleh karenanya, adalah perlu bagi para pemuka agama untuk menguji secara publik pemikiran-pemikirannya.

Hermawi Taslim dan AM Putut Prabantoro berada di Roma dalam rangka memenuhi undangan Vatikan untuk hadir dalam Konferensi Internasional Peringatan 50 tahun dokumen NOSTRA AETATE (Pada Zaman Kita) pada 28 OKtober 1965.

Nostra Aetate adalah, satu dari 16 dokumen independen dan normatip dari Konsili Vatikan II yang ditandatangani oleh Paus Paulus VI, pada saat-saat menjelang penutupan Konsili.

Dokumen tersebut berisi manifestasi sikap keterbukaan Gereja Katolik dalam membangun dan sekaligus memperkokoh hubungan umat Katolik dan pemeluk-pemeluk agama Non-Kristen.

Berita Rekomendasi

Perayaan pesta emas itu sendiri dibentuk dalam kemasan momentum kenangan, syukur dan pembaruan komitmen.

Acara yang akan berlangsung dari tanggal 26 – 28 Oktober ini akan dihadiri para tokoh dan pemimpin agama dari berbagai belahan bumi, juga para peserta dari berbagai kalangan.

Tiga tema besar yang menjadi bahasan dalam perayaan tersebut yakni Dialog Agama sebagai Pelayanan Terhadap Manusia, Kekerasan dan Peran Agama Untuk Perdamaian, dan Tantangan Terhadap Kebebasan Beragama.

Pada akhir selebrasi 50 tahun Nostra Aetate, para peserta akan bertatap muka dengan Paus Fransiskus dalam acara audiensi umum.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas