Cina Cabut Kebijakan Hanya Boleh Punya Satu Anak
Pemerintah Tirai Bambu memperbolehkan warganya untuk memiliki dua anak
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pada Oktober 29, setelah lebih dari tiga dekade, Cina akhirnya mengakhiri kebijakan satu anak dalam program keluarga berencana.
Kini, Pemerintah Tirai Bambu memperbolehkan warganya untuk memiliki dua anak, menurut kantor berita Xinhua.
Dijelaskan, kebijakan satu anak di Cina, saat itu diambil untuk mencegah negara menjadi sangat miskin karena jarus memberikan makan hingga 400 juta orang.
Memang, para pejabat Komunis saat itu membikin keluarga berencana dengan membatasi satu anak juga ditujukan untuk mencapai target ekonomi yang luar biasa.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan satu anak telah mendapat kritik luar biasa. Diantaranya, pelanggaran HAM yang mau tidak mau memaksa warga melakukan aborsi untuk menekan ledakan jumlah penduduk Cina.
Di negara-negara berkembang lainnya tanpa program keluarga berencana, jumlah anak-anak di tiap keluarga alami. Ekonomi mereka pun tumbuhnya dan standar pendidikan meningkat.
Demikian lontaran kritik yang muncul menentang kebijakan yang dinilai sudah usang.
Hari ini, Cina adalah negara yang terlalu banyak anak laki-laki. Karena secara tradisional, keluarga lebih memilih memiliki anak lelaki dibanding perempuan.
Cina juga adalah bangsa terlalu banyak orang tua dibanding anak-anak.
Mengingat kurangnya jaring pengaman sosial, boom waktu generasi tua lebih berbahaya, bila dibanding Jepang.(TIME/AP/The New York Times)