Rusia Rayakan Hari Berkabung, Warga Berkumpul
Merespon insiden jatuhnya pesawat Rusia di Mesir, pemerintah Rusia menjadikan Minggu (1/11/2015) sebagai hari berkabung nasional.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Merespon insiden jatuhnya pesawat Rusia di Mesir, pemerintah Rusia menjadikan Minggu (1/11/2015) sebagai hari berkabung nasional. Warga pun berkumpul untuk berpartisipasi.
Diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, hari berkabung itu diwarnai pengibaran bendera nasional setengah tiang di penjuru Rusia dan gelaran misa oleh pastor-pastor Rusia untuk mendoakan korban insiden itu.
Tak hanya itu, menurut laporan Chicago Tribune, di hari itu ribuan warga juga berkumpul di bandara St. Petersburg meletakkan karangan bunga, boneka, mainan pesawat, serta sejumlah foto korban.
Selain itu, bukan hanya keluarga atau kerabat korban yang turut berkumpul, tetapi juga warga St. Petersburg yang mengaku ikut merasakan duka besar.
"Saya datang kemari bersama teman-teman saya, karena kami tak bisa membedakan diri (dari korban pesawat jatuh itu)," tutur seorang warga yang ikut berkumpul dan mengaku tak punya teman atau keluarga yang menjadi korban dalam insiden itu, Vladimir Povarov.
"Kami sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat, dan itu sungguh mengerikan."
Dikatakan sebagian besar dari korban insiden itu adalah warga St. Petersburg. Sedangkan, lainnya adalah empat warga Ukraina dan satu warga Belarus.
"Saya merasa ikut berduka, banyak sekali warga St. Petersburg yang ada dalam pesawat itu. Saya merasakan duka yang sangat mendalam," ucap seorang warga lain, Yelena Vikhareva.
Sepanjang hari itu, dari pagi, misa berkabung diadakan di tiap gereja di St. Petersburg, stasiun televisi dan radio menyiarkan tayangan atau program acara yang lebih tenang, serta beberapa acara di daerah itu ditunda. (ABC News/Chicago Tribune)