Mengenal Daeng Matutu, Pendiri Galeri Maritim di Darwin Australia
Galeri maritim pada Museum dan Galeri Seni Northern Territory Australia dibangun oleh Dr Colin Jack-Hinton.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Barker, Jack-Hinton tidak jarang terlibat konflik dengan kalangan birokrasi di Northern Territory. Dan hal itu semakin memuncak di awal tahun 1990an.
Pejabat pemerintah saat itu yang membidangi urusan seni, mengganti kepengurusan museum dan memberhentikan direkturnya.
Galeri maritim pada Museum and Art Gallery ini tidak lebih dan tidak kurang merupakan karya Colin Jack-Hinton, sehingga sudah selayaknya didedikasikan untuknya.
Dia sejak dini menyadari pentingnya mengoleksi kapal kayu dan menghabiskan 20 tahun waktunya untuk mengoleksi berbagai variasi kapal kayu dari Indonesia dan negara lainnya.
Berkat jasanya, kapal kayu bernama Hati Marege berhasil dibuat di Tanah Beru, Bulukumba dan melayarkannya dari Tanah Makassar ke Tanah Marege - sebagaimana dilakukan pelaut-pelaut Makassar ratusan tahun sebelumnya.
Pada upacara pelepasan kepergiannya, Juli 2006 silam, abu jenazah Daeng Matutu dilepaskan ke laut dari Pelabuhan Darwin. Dia seakan ingin terus berlayar bersama para pengelana lautan dari Tanah Makassar yang dicintainya.