PBB: Sekjen Mengecam Serangan Teroris yang Menjijikkan di Beberapa Lokasi di Paris
Berbagai ucapan bela sungkawa dan dukungan untuk Perancis pasca-serangan bersenjata di Paris terus berdatangan, Jumat (13/11/2015).
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Paris - Berbagai ucapan bela sungkawa dan dukungan untuk Perancis pasca-serangan bersenjata di Paris terus berdatangan, Jumat (13/11/2015).
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam serangan di Paris yang menewaskan setidaknya 39 orang dan menyerukan pembebasan para sandera.
"Sekretaris Jenderal mengecam serangan teroris yang menjijikkan di beberapa lokasi di Paris," demikian pernyataan resmi kantor Sekjen PBB.
"Sekretaris jenderal menyampaikan ucapan bela sungkawa untuk keluarga korban dan mendoakan kepulihan segera bagi korban luka. Beliau mendukung pemerintah dan rakyat Perancis," tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu menambahkan, Sekjen Ban Ki-moon juga menyebut aksi di Paris itu sebagai sebuah perilaku barbar dan sebuah serangan teroris yang pengecut.
Ucapan senada datang dari pemerintah Rusia yang mengecam serangan yang disebutnya sebagai pembunuhan kejam itu.
"Kremlin mengecam serangkaian serangan dan pembunuhan kejam terhadap sedikitnya 39 orang di Paris," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sementara itu, kantor berita TASS mengabarkan, Presiden Vladimir Putin juga menyampaikan rasa bela sungkawa untuk para korban dan menyatakan dukungannya untuk Presiden Francois Hollande.
Sedangkan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan, dirinya sangat terkejutu mendengar kabar serangan maut di Paris itu.
"Saya sangat terpukul dengan kejadian di Paris. Kami menyatakan solidaritas untuk seluruh rakyat Perancis," kata Juncker lewat akun Twitter-nya.
Dukungan juga datang dari Kepala Kebijakan Uni Eropa Federica Mogherini lewat akun Twitter-nya.
"Eropa berdiri bersama pemerintah dan rakyat Perancis," ujar mantan Menteri Luar Negeri Italia itu.