Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Toray Jepang dan Uniqlo Targetkan Transaksi Satu Triliun Yen

Kerja sama Toray Industries dan Uniqlo telah mencapai tahap kontrak ketiga untuk tahun 2016-2020.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Toray Jepang dan Uniqlo Targetkan Transaksi Satu Triliun Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Dari kiri ke kanan: Tanaka Eizo (Wakil President Toray Industries), Nikkaku Akihiro (President dan CEO Toray Industries), Yanai Tadashi (President dan CEO Uniqlo), dan Kunii Yoshihiro (Direktur Uniqlo) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kerja sama Toray Industries dan Uniqlo telah mencapai tahap kontrak ketiga untuk tahun 2016-2020.

Kerja sama ini menargetkan satu triliun yen penjualan di dunia, setelah di tahap kedua meningkatkan proses ekspansinya bukan hanya spinning (pemintalan), tetapi juga sewing (jahit) di Indonesia serta negara lain.

"Kerja sama strategi kami akan menghasilkan target transaksi satu triliun yen pada tahap ketiga ini antara 2016-2020 dengan pengembangan terutama di Tiongkok dan Asia Tenggara," kata President Uniqlo Tadashi Yanai, Selasa (17/11/2015).

Peningkatan transaksi menjadi satu triliun tersebut dengan meningkatkan ekspansi di Tiongkok dan di Asia Tenggara yang kemudian akan menjadi base bagi ekspor ke berbagai belahan dunia secara bersamaan dengan waktu distribusi yang diusahakan lebih cepat lagi dan produksi lebih banyak lagi.

"Selain itu kami juga akan meningkatkan jaringan penjualan yang lebih baik lagi sesuai dengan produksi global yang dibutuhkan," tambahnya lagi.

Selain produksi Toray di Indonesia, Thailand, Tiongkok dan Vietnam untuk produksi tekstil dan pembuatan produk fashion kedua kelompok usaha ini, Bangladesh juga jadi tempat ekspansi untuk rajutan, pencelupan dan jahit karena biaya produksi yang relatif murah.

Berita Rekomendasi

Dari produksi di Asia Tenggara dan Tiongkok serta Jepang sebagai markas besarnya, produksi pakaian akan tersebar ke Eropa, Rusia, Tiongkok, Jepang, Australia dan Amerika Serikat.

Kedua kelompok usaha ini mulai mengembangkan bersama tahun 1999, lalu memulai kontrak rekanan strategik tahap pertama tahun 2006.

Keberhasilan pemasaran Uniqlo terutama Heat-tech dan Ultra Light Down tidak lepas dari kemajuan teknologi dan kehebatan pengembangan kualitas produk tekstil yang dibuat oleh Toray, perusahaan tekstil raksasa di Jepang ini.

Meskipun kerja sama strategik dilakukan, Toray tetap memfokuskan usahanya kepada pembuatan bahan baku tekstil dan pakaian, dan tidak melakukan pembuatan perusahaan bersama dengan Uniqlo. Bahan dasar dari Toray, lalu Uniqlo menjualnya di berbagai tokonya yang ada di banyak negara termasuk Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas