Ribuan Penyandang Disabilitas di Jepang Mengalami Kekerasan dan Pelecehan
Per 31 Maret 2015 lebih dari 2.700 penyandang disabilitas di Jepang telah disalahgunakan (abuse) oleh berbagai pihak.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Per 31 Maret 2015 lebih dari 2.700 penyandang disabilitas di Jepang telah disalahgunakan (abuse) oleh berbagai pihak. Jumlah ini mengalami kenaikan 44 orang dibandingkan Maret 2014.
Demikian ungkap data Kementerian Tenaga Kerja Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang yang dikeluarkan minggu ini.
"Pihak kementerian telah menerima laporan dan evaluasi mengenai penyalahgunaan penyandang disabilitas di berbagai tempat di Jepang. Termasuk yang kena siksa mengalami kenaikan sekitar 44 orang dibandingkan tahun 2014," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (22/12/2015).
Misalnya di Unzen, Perfektur Nagasaki di sebuah fasilitas difabel bulan Februari lalu seorang pria yang memiliki cacat intelektual serius dipukuli oleh staf fasilitas tersebut. Demikian pula ada yang mendapat perlakuan pelecehan seksual.
Kekerasan terhadap penyandang disabilitas cukup sering mencapai 1.261 atau kenaikan 46 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu juga penyalahgunaan di tempat kerja.
Jika melihat lokasi maka penyalahgunaan (abuse) justru banyak dilakukan oleh keluarga sendiri mencapai 1.666 kasus.
Kemudian dilakukan di tempat fasilitas, tempat perawatan penyandang disabilitas justru mencapai 311 kasus.
Sedangkan di tempat kerja, menerima pekerjaan dari bosnya ada penyalahgunaan sebanyak 299 kasus.
Pihak kementerian berusaha untuk menekan jumlah penyalahgunaan itu dengan menggunakan salah satunya kamera CCTV. Sehingga dapat diakses secara jaringan oleh pihak kementerian juga guna mengurangi abuse yang terjadi terutama di fasilitas perawatan penyandang disabilitas.