Dua Anggota Parlemen Jepang Menentang Perkawinan Sejenis
Sedikitnya dua anggota parlemen Jepang dengan suara lantang menentang perkawinan sesama jenis di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya dua anggota parlemen Jepang dengan suara lantang menentang perkawinan sesama jenis di Jepang.
Sebelumnya Wali Kota Shibuya Tokyo mengesahkan perkawinan sejenis dengan penerbitan surat sertifikat kawin sesama jenis.
"Menikah adalah untuk menciptakan generasi berikutnya dengan memiliki anak-anak, dan pasangan sejenis tidak bisa punya anak," kata Junji Koizumi (64), anggota parlemen daerah Nerima Tokyo yang telah terpilih lima kali berturut-turut sejak tahun 1999.
Perkawinan tersebut jelas-jelas, menurutnya, menjauhi (mengelak) dari jiwa Konstitusi Jepang.
Konstitusi menyatakan bahwa, "Pernikahan harus didasarkan kepada persetujuan bersama dari kedua jenis kelamin dan harus dipelihara melalui kerja sama dengan hak yang sama dari suami dan istri sebagai dasar kehidupan bersama."
Koizumi, yang telah terpilih selama lima kali sejak 1999, juga dikhawatirkan untuk generasi mendatang di Jepang terutama mengenai pemahaman yang lebih baik tentang seksualitas.
"Intervensi dengan cara ini pasti akan menimbulkan kekacauan dalam nilai-nilai mendasar dari anak-anak kita," katanya.
Kontroversi juga muncul atas masalah ini November 2015 ketika Masumi Tsurusashi, anggota perlemen berusia 71 tahun dari Kota Ebina Perfektur Kanagawa.
Masumi mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap reformasi di Shibuya.
"Homoseksualitas adalah sebuah gangguan," tegasnya.
Politisi Kanagawa ini menanggapi jajak pendapat di Jepang baru-baru ini dimana lebih dari 50 persen responden Jepang mendukung hak-hak bagi komunitas LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender).