Sejumlah Tokoh Terkemuka Dunia yang Tewas Akibat Racun Sianida
Racunnya yang sangat mematikan membuat sianida dikatakan kerap menjadi 'alat' untuk mengakhiri nyawa manusia secara cepat.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian Wayan Mirna Salihin (27) setelah menenggak kopi dikatakan mengejutkan, apalagi setelah diketahui kopinya mengandung sianida.
Racunnya yang sangat mematikan membuat sianida dikatakan kerap menjadi 'alat' untuk mengakhiri nyawa manusia secara cepat.
Penggunaan populernya adalah sebagai zat untuk bunuh diri, seperti yang banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh Nazi pada eranya.
Berikut adalah beberapa tokoh populer yang pernah mengakhiri atau diakhiri hidupnya menggunakan sianida, disadur dari berbagai sumber.
- Eva Anna Paula Hitler
Istri pimpinan Nazi, Adolf Hitler, ini meninggal dunia akibat bunuh diri, menggigit kapsul berisi zat sianida.
Ia bunuh diri bersama suaminya itu, berselang sehari setelah keduanya menikah pada 29 April 1945.
- Alan Turing
Dikenal sebagai ilmuwan komputer dan ahli matematika paling berpengaruh, Turing dispekulasi mengakhiri hidupnya menggunakan sianida.
Namun, beberapa tahun setelah kematiannya pada 1954, dinyatakan bahwa kematian Turing adalah keracunan yang tak disengaja.
- Heinrich Himmler
Menjadi pemimpin administrasi pemerintahan Nazi dan dalang di balik Holocaust, Himmler bunuh diri saat tengah menjadi tahanan pasukan Inggris.
Dikatakan Himmler mengakhiri hidupnya pada 1945, mengunyah pil sianida yang disembunyikannya pada mulutnya, saat ia tengah diperiksa oleh dokter.
- George Black
Seorang politisi di Selandia Baru ini meninggal pada 1932, saat tengah menjabat sebagai anggota DPR mewakili Motueka, South Island.
Tim forensik menemukan bahwa Black sempat mengalami masalah kejiwaan dan sedang dalam kesulitan finansial.
- Wallace Carothers
Ilmuwan AS dan penemu bahan nilon ini menenggak cocktail jus lemon yang sudah dicampurkan potasium sianida untuk mengakhiri nyawanya.
Terjadi pada April 1937, kematian Carothers itu dikatakan akibat kesedihannya atas kematian saudarinya, Isobel.