Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yakuza Jepang akan Semakin Melemah di Masa Depan

Kelompok mafia Jepang (yakuza) akan semakin melemah dan mengecil jumlahnya di masa depan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Yakuza Jepang akan Semakin Melemah di Masa Depan
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kenji Seiriki (74), kelahiran Kagawa, 29 Mei 1941, mantan pimpinan Yamaguchigumi, pengikut setia Kazuo Taoka, bos Yamaguchigumi generasi ketiga. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kelompok mafia Jepang (yakuza) akan semakin melemah dan mengecil jumlahnya di masa depan karena penggembosan yang dilakukan Jepang melalui peraturan anti yakuza yang sangat ketat saat ini.

Sehingga semua usaha Yakuza selalu menghadapi jalan buntu untuk mencari uang.

"Yakuza Jepang akan semakin melemah dan mengecil di masa depan karena terjepit oleh peraturan anti yakuza yang sangat ketat saat ini, sehingga menyulitkan gerakan mereka mencari uang atau penghasilan," kata mantan bos Yakuza dari Yamaken gumi, Kenji Seiriki, yang bulan Mei nanti berusia 75 tahun, khusus kepada Tribunnews.com, Minggu (14/2/2016) di rumahnya.

Meski demikian yakuza tidak akan menghilang sampai kapan pun. Hanya saja bentuk dan kekuatannya semakin mengecil dan melemah.

"Yakuza akan semakin terpecah dan semakin mengecil di masa depan karena tidak ada pendidikan dari pimpinan saat ini mengenai upaya ber-yakuza yang benar. Tidak seperti dulu di mana karakter gokudo (kesatria, gaya hidup samurai yang anggun dalam berperang dan menghadapi musuh) saat ini tidak dimiliki para anggota yakuza terutama yang muda-muda," katanya.

"Kini yang ada di otak umumnya para anggota yakuza adalah uang saja tidak lebih dari itu. Dulu kita masih memiliki harga diri dan rasa kesatria (gokudo) sehingga semua matang-matang dipikirkan dulu sebelum bergerak lebih lanjut," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Akibat tidak ada pendidikan gokudo, yakuza saat ini dianggapnya tak punya pegangan hidup sebagai yakuza, dan gampang sekali "jatuh" dalam berbagai hal.

Itulah sebabnya Seiriki sangat percaya masanya yakuza yang kuat kemungkinan akan berakhir.

"Kalau pun tetap ada yang kuat adalah yang memegang teguh prinsip gokudo tersebut sebagai anggota yakuza yang benar, di samping kegiatannya di belakang layar."

Kobe Yamaguchigumi (KY) pecahan Yamaguchigumi yang terbentuk 1 September 2015 itu diperkirakan akan tetap membesar dan Yamaguchigumi yang dipimpin saat ini oleh Shinobu Tsukasa justru akan semakin melemah dan mengecil nantinya apabila tetap sama seperti sekarang keberadaannya.

Di lain pihak keberadaan yakuza kemungkinan akan digantikan oleh organisasi liar, mafia dari Tiongkok dan Korea yang datang melalui selatan Jepang.

"Saat ini sudah mulai masuk mereka ke Jepang dan hal ini akan membahayakan keamanan Jepang karena dilakukan oleh orang asing yang mungkin sulit dikontrol oleh pihak otoritas," katanya.

Seiriki mengakui telah diminta pihak polisi Jepang kerjasamanya agar memonitor masuknya organisasi kejahatan asing lewat selatan Jepang.

Karena hal ini akan semakin membuat rawan Jepang yang masuk lewat selatan, dan lama-lama masuk ke tengah Kota Tokyo.

Info lengkap yakuza dapat dilihat di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas