Sabar Gorky Pendaki Disabilitas Bersama Tim Tancapkan Merah Putih di Aconcagua
Tim Ekspedisi Indonesia Raya yang sudah mengawali pendakian sejak 21 Februari 2016 lalu kemungkinan telah berhasil menancapkan merah putih.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Tim Ekspedisi Indonesia Raya yang sudah mengawali pendakian sejak 21 Februari 2016 lalu kemungkinan telah berhasil menancapkan merah putih.
Berintikan pendaki tuna daksa Sabar Gorky didampingi pendaki TNI diwakili 5 anggota korps Marinir, dua pendaki sipil serta satu-satunya pendaki puteri Widya Victoria (Wartawan Kantor Berita Politik RMOL) diperkirakan bakal menginjakkan kaki di puncak gunung tertinggi di Amerika Selatan, Aconcagua (6.962 mdpl) di negeri Argentina, dalam beberapa jam lagi (keterangan pada Jumat 4/3/2016 siang).
"Posisi pendaki saat ini berada di ketinggian 5.900 mdpl dengan suhu mencapai minus 15 derajat celcius dan kecepatan angin 30 knot," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pendakian Letkol Mar Rivelson Saragih di Aqoncagua Park, Mendoza, Kamis malam waktu setempat Kamis (3/3/2016) atau Jumat siang waktu Indonesia (4/3/2016) melalui rilisnya pada Tribunnews.com.
Para pendaki dijadwalkan akan melaksanakan perjalanan dari camp 3 (Camp Colera) menuju puncak Aconcagua (6.962 mdpl).
Tim pendaki sendiri sempat mengalami hambatan ketika harus bertahan dari badai salju takala mendaki di ketinggian 5.400 mdpl menuju 5.900 mdpl.
Salah satu pendaki sempat tertahan di ketinggian 5.700 mdpl karena mengalami gangguan kesehatan dan dievakuasi sebelum Camp Colera.
"Jika tak ada aral melintang dalam beberapa jam ke depan para pendaki sudah bergerak menuju puncak Aconcagua yang diperkirakan akan memakan waktu tempuh 12 jam lagi.
Ketinggiannya kurang lebih seribu meter dari 5900 mdpl, tapi jalannya mendaki," imbuhnya.
Promotor Ekspedisi Indonesia Raya, Teguh Santosa yang memantau langsung dari ketinggian 2.700 mdpl di taman Aconcagua berharap pendakian akan berjalan lancar sampai ke puncak Aqoncagua.
"Sejauh pantauan dan laporan yang kami terima, moril dan fisik para pendaki tetap tinggi, sekalipun beberapa rekan musti tertahan dan turun kebawah karena tak diperbolehkan oleh tim kesehatan di Aqoncaqua dengan alasan kesehatan."
"Tapi, kita harapkan pendakian bisa terlaksana dan seluruh pendaki pulang ke tanah air dengan selamat," imbuhnya.
Teguh berharap pendakian yang memperoleh dukungan luas dari berbagai pihak inipun akan tetap berlanjut untuk mengharumkan dan memperkenalkan nama Indonesia di kancah dunia.
"Kami juga ucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk pihak KBRI di Argentina dan Atase Pertahanan yang memberikan support bagi para pendaki," jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Manajer Pendakian, Dar Edi Yoga yang berharap seluruh pendaki dapat menyelesaikan ekspedisinya dalam pendakian gunung keempat dari seluruh tujuh gunung tertinggi di dunia.