Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Apabila kita nonton bioskop umumnya, ke perayaan perkawinan atau acara umum lainnya, akan jauh berbeda suasananya kalau kita ke acara dunia porno Jepang.

Pengalaman Tribunnews.com meliput acara-acara dunia porno Jepang ternyata sangat beda dengan kebiasaan dan citra orang Jepang selama ini yang pendiam, serius, sopan, elegan dan semacamnya.

"Di sini bebas tetapi harus tetap menjaga ketertiban agar tidak mengganggu orang lain. Inilah dunianya kaum lelaki dengan dunia pornonya yang menarik," ujar salah seorang anggota panitia kepada Tribunnews.com.

Kalau kita ikut dalam dunia porno Jepang, seperti acara penganugerahan penghargaan bagi para artis film ratu porno Jepang baru-baru ini, suasananya sangat berbeda.

Sama persis seperti di Indonesia, seru bersuit-suit, berteriak lantang, provokasi layaknya kepada sang artis agar tidak menangis terharu menerima Award dan sebagainya.

Tapi kalau nonton bioskop di Jepang, mungkin lebih sepi daripada suasana kuburan. Sama sekali tak ada suara apa pun, kecuali suara dari film itu sendiri.

Itulah suasana dunia porno Jepang yang seru, hidup penuh dengan teriakan dan ribut di sana sini.

Namun tetap terkendali dan terkontrol dengan baik, layaknya seorang dewasa melihat suatu pertunjukan yang bagaimana pun bentuknya tetap saja terkontrol dengan baik.

Para artis porno pun, mungkin bisa dibilang tidak malu juga kalau berakting porno, walau bebas berkreasi, tetap saja menjaga diri agar tidak menyinggung para hadirin.

Seorang pemenang bahkan meminta hadirin bersama-sama meneriakkan yel-yel Jepang tertentu sehingga suasana menjadi semakin meriah.

Kosa-kata berbau porno pun, tetapi tidak urakan, muncul di acara ini dan semua hadirin ikut berteriak, "huhuhuhuuuuuuu" termasuk meneriakkan kosa kata yang nyindir kosa kata porno.

Kita harus mengerti sendiri apa yang dimaksudkan kosa kata tersebut.

Misalnya seorang artis porno yang berpayudara sangat besar, disindir sang MC, Nakao, "Gak berat itu?" katanya.

Di jawab si aris, pura-pura tidak tahu menunjuk kepada hadiah yang diterima.

"Ini mah gak berat, ooopps salah, iya ya berat juga yang melekat di badan, ya tapi sudah terbiasa mas," ujarnya di sambut tawa hadirin.