Sandera Dieksekusi, Tentara Filipina Janji Terus Gempur Abu Sayyaf
kelompok Abu Sayyaf telah mengancam perdamaian dan keamanan negara.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Usai seorang sandera dieksekusi, tentara Filipina berjanji akan terus menggempur kelompok Abu Sayyaf.
Dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) bersumpah operasi perlawanan tak akan dihentikan.
Terlebih usai pemenggalan seorang sandera asal Kanada bernama John Ridsdel pada Senin (25/4/2016) lalu.
"Kami tidak akan menghentikan operasi militer gabungan AFP-PNP serta penegakan hukum demi menetralisir elemen menyimpang ini," katanya.
Dikatakan pula kelompok Abu Sayyaf telah mengancam perdamaian dan keamanan negara.
"Kami juga menyampaikan simpati dan duka cita kepada Pemerintah Kanada serta keluarga dari John Ridsdel," ujar pernyataan tersebut.
Otoritas pemerintah setempat mengatakan bahwa kelompok Abu Sayyaf akan diadili secara penuh atas tindakan terornya.
Kelompok Abu Sayyaf akhirnya memenggal Ridsdel, usai permintaan tebusannya tak dipenuhi.
Kematiannya dikonfirmasi setelah setelah kepolisian Sulu menemukan sebuah bungkusan plastik berisi potongan kepala di Kota Jolo. (GMA News/Inquirer)