Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Termuda Jepang Lunasi Utang Pemda Yubari 9,5 Miliar Yen

Wali Kota termuda di Jepang, Naomichi Suzuki (35) berhasil melunasi 9,5 miliar yen utang negara dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wali Kota Termuda Jepang Lunasi Utang Pemda Yubari 9,5 Miliar Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Wali Kota termuda di Jepang, Naomichi Suzuki. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wali Kota termuda di Jepang, Naomichi Suzuki (35) berhasil melunasi 9,5 miliar yen utang negara dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

"Berat sekali memang, tetapi saya percaya diri dan akhirnya setelah 10 tahun kami berhasil mengembalikan utang Kota Yubari yang hampir bangkrut ini, hidup kembali dengan 9,5 miliar yen dalam 10 tahun terakhir ini," kata Suzuki siang ini kepada Tribunnews.com.

Suzuki menjadi wali kota Yubari lima tahun lalu saat usianya 30 tahun. Namun sekaligus bertanggungjawab membereskan kota tersebut yang berada di ujung tanduk kebangkrutan saat itu.

Setelah menjadi wali kota dia banyak melakukan restrukturisasi personelnya dan menutup semua badan usaha pemdanya yang dianggap tidak menguntungkan sehingga mendapat banyak tantangan saat itu.

Setelah itu rekonstruksi finansial difokuskan, terutama peningkatan usaha di bidang energi, sehingga pada akhirnya berhasil mengumpulkan uang untuk membayar utang pemdanya.

Coal Bed Methane (atau disingkat CBM) adalah suatu bentuk gas alam yang berasal dari batu bara (coal).

Berita Rekomendasi

Suzuki menekankan CBM saat ini dengan mulai mengelola dan produksi 7,7 miliar cubic meter CBM.

"Ini yang pertama di Jepang dan potensi Yubari memang besar sekali di bidang batu bara di mana masa lalu memiliki 24 lokasi pertambangan batu-bara yang kini semuanya telah ditutup. Tapi batubara tetap ada di sana," jelasnya.

Yubari juga sangat terkenal dengan melonnya termahal di dunia dengan harga Rp 150 juta per buah.

Di bidang pariwisata sekitar 80.000 orang hadir ke Yubari per tahun.

Meskipun demikian jumlah populasinya sangat sedikit hanya sekitar 8.600 jiwa di Kota Yubari.

"Inilah masalah terbesar kami saat ini dengan penduduk sangat sedikit, bagaimana meningkatkannya perlu dipikirkan lebih lanjut," katanya.

"Sebenarnya banyak anak muda Jepang ingin tinggal di Yubari, tetapi tampaknya mereka belum bisa menerima keadaan tempat tinggal di Yubari saat ini," tambahnya.

Oleh karena itu Suzuki berusaha mulai tahun fiskal mendatang untuk menciptakan lingkungan hidup yang nyaman dan dapat diterima bagi banyak kalangan muda di Jepang.

Supaya mereka mau pindah dan menetap di Jepang dan pada akhirnya jumlah populasi bisa meingkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas