TRIBUNNEWS.COM.AS - Ruangan pengadilan menjadi tempat untuk memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan sebuah perkara.

Kesaksian seseorang dapat didengarkan dan di Amerika Serikat sudah umum apabila sebuah pengadilan dilakukan serentak bergantian pada satu hari.

Kemudian apa yang terjadi saat berlangsungnya pengadilan seorang ibu menyusui anaknya sendiri?

Berikut adalah kisah ibu tersebut di Carolina Utara, Amerika Serikat.

Stephanie Rhodus datang ke pengadilan di wilayah Henderson pada tanggal 11 April bersama anaknya yang berumur delapan bulan.

Dengan Peter Knight sebagai hakim yang mengurus kasusnya, ibu tersebut dipanggil pertama kali di pengadilan.

Secara bersamaan Rhodus menyusui anaknya sebelum dipanggil dan tidak berhenti saat beranjak untuk kesaksian.

Setelah berjalan selama lima setengah menit ibu tersebut mendapat teguran dari hakim.

Peter Knight menyuruh Rhodus untuk membenarkan bajunya, mengatakan ini tidak senonoh, kemudian meminta ibu tersebut untuk keluar agar bisa menutupi bagian tubuhnya.

Pada akhirnya Archer yang merupakan bayi dari Rhodus ditutupi dan pada akhirnya ibu yang merasa tertekan tersebut berhenti menyusui.

Faktanya, seorang ibu dapat menyusui di tempat umum dan dilindungi oleh undang-undang wilayah bagian Carolina Utara.

Karena itu Rhodus merasa bingung walaupun meminta maaf dan menutupi saat menyusui. Ibu tersebut pada akhirnya merasa dirugikan dan memberikan penjelasannya kepada media seperti Citizen Times dan dukungan dari Liga La Leche, sebuah organisasi internasional yang melindungi ibu meyusui.

Stephanie Rhodus hadir di pengadilan untuk hak asuh anak tertuanya yang berumur delapan tahun melawan ibu dari Rhodus.

Pada akhirnya ibu dari Rhodus berhasil mendapatkan has asuh anak pertama tersebut.  (Dailybeast.com/citizen-times.com)