Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yakuza Daimonkai Bantu Korban Gempa Bumi Kumamoto Jepang Puluhan Juta Yen

Selama terjadi gempa bumi besar berkekuatan 7,3 SR, Daimonkai ternyata telah mengeluarkan puluhan juta yen membantu para korban bencana.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Yakuza Daimonkai Bantu Korban Gempa Bumi Kumamoto Jepang Puluhan Juta Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Markas Daimonkai di daerah pusat Kota Kumamoto (Chuo-ku) dengan tulisan Minum air gratis. (insert pojok kanan atas). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua kelompok Daimonkai yang bermarkas di Kumamoto dan berafiliasi dengan Yamaguchigumi, Tatsuya Kiyosaki mengatakan, selama terjadi gempa bumi besar berkekuatan 7,3 SR ternyata telah mengeluarkan puluhan juta yen membantu para korban bencana secara cuma-cuma (gratis).

"Mulai minuman dan kebutuhan darurat semua kita bantu agar mereka bisa bertahan hidup dengan baik," kata Kiyosaki kepada pers baru-baru ini.

Bantuan tersebut menurutnya dari hati terdalam dan tidak dibuat-buat, hanya sebagai rasa kemanusiaan keprihatinan kepada para korban.

"Saya rasa biasa saja bukan hal yang besar kalau kita membantu para korban bencana tersebut. Apalagi kalau kita sukarela membantunya, karena bantuan juga datang dari teman-teman kita semua dari semua tempat di Jepang, semua saling bantu saat susah begini," katanya.

Mengapa mereka saling bantu? Karena kalau di tempat lain ada kesusahan ada bencana hal serupa juga diberikan oleh para anggota yakuza lainnya dari daerah yang jauh.

Gempa Hanshin misalnya tahun 1995, kelompok Yamagucigumi sedikitnya memberikan makanan gratis 20.000 pak kepada para korban bencana saat itu langsung malam hari setelah gempa terjadi di bulan Januari saat musim salju masih sangat dingin di Jepang.

Berita Rekomendasi

Saat ini sekitar 50 orang meninggal akibat gemba bumi Kumamoto dan lebih dari 1.500 rumah rusak berat di Jepang.

Sedangkan yang telah mendapat pencatatan bukti kerusakan oleh pemda hanya sekitar 300 rumah. Keterlambatan ini karena kurangnya tenaga kerja di Kumamoto untuk menangani para korban dan sebagainya.

"Saat ini bukan waktu untuk perang antar geng tetapi waktu untuk berbagi kasih kita kepada para korban sehingga terbantu semua kehidupannya," tambahnya.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas