Kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel dan Rusia Hasilkan Sejumlah Kerjasama
"Semua potensi ini akan ditindaklanjuti," kata Retno.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menghasilkan komitmen kuat antara kedua pemerintah untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang dan dua kerjasama yang akan diprioritaskan adalah akselerasi industrialisasi dan pengembangan industri kreatif.
"Dalam perjalan di Republik Korea tampak juga antusiasme tinggi dari pengusaha swasta Korea, misalnya tercermin di bisnis forum yang dihadiri 500 pengusaha korea. Deal yang dihasilkan adalah sekitar USD 18 Miliar," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (22/5/2016).
Menlu Retno mengatakan, Presiden juga menyampaikan pidato kunci pada Asia Conference Leadership yang dihadiri oleh Peresiden Park, mantan Presiden George Bush dan tokoh dunia lainnya.
"Pesan Presiden Jokowi adalah mengupayakan ekonomi Indonesia yang terbuka dan kompetitif, pembangunan inklusif dan kepemimpinan yang dengar suara rakyatnya," ucap Retno.
Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Rusia, Retno mengatakan telah disepakati peningkatan potensi kerjasama dengan Rusia antara lain untuk peningkatan ekspor kelapa sawit, produk perikanan, buah, sayuran, serta kerja sama potensi pariwisata dan diversikasi investasi.
"Semua potensi ini akan ditindaklanjuti," kata Retno.
Kesepakatan investasi dilakukan perusahaan Rusia yang berkomitmen membangun kilang minyak senilai USD 13 miliar USD. Selain itu, antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia.
"Juga dilakukan penandatanganan 5 nota kesepakatan kerjasama yaitu, bidang pertahanan, fishing, kebudayaan, arsip nasional dan arsip kementerian luar negeri," ucap Retno.