Suhu 51 Derajat Celcius, Aspal Jalanan di India Meleleh
Sementara di beberapa wilayah India suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Akibat gelombang udara panas menerjang India dan mencetak suhu terpanas pada akhir pekan lalu, melelehkan jalanan di beberapa kota di negeri itu.
Para penduduk kota Valsad, negara bagian Gujarat, harus berjuang melawan aspal yang meleleh saat menyeberang jalan di suhu yang mencapai 36 derajat Celcius.
Rekaman video dari stasiun televisi NDTV memperlihatkan beberapa orang terjebak di jalanan setelah sepatu mereka melekat di aspal yang meleleh.
Sementara di beberapa wilayah India suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Dan pada Jumat pekan lalu, suhu tertinggi tercatat 51 derajat Celcius di kota Phalodi, negara bagian Rajashtan.
Suhu tertinggi sebelumnya tercatat di kota Alwar, juga di negara bagian Rajashtan, yaitu mencapai 50,6 derajat Celcius.
Badan meteorologi India memperingatkan gelombang udara panas akan semakin sering terjadi dan bisa menyebabkan dehidrasi serta seragan kesehatan lainnya.
Ratusan orang tewas setelah gagal panen melanda setidaknya 13 negara bagian yang memaksa puluhan ribu petani kecil meninggalkan lahan mereka dan pindah ke kota-kota.
Banyak sungai, danau dan bendungan yang mengering terutama di negara-negara bagian di wilayah barat India seperti Rajashtan, Maharashtra dan Gujarat.
Gelombang panas tahun ini menghantam berbarengan dengan saat India tengah berjuang melawan kekeringan yang memengaruhi setidaknya 330 juta orang.
"Kami terus berdoa kepada Tuhan agar musim hujan segera tiba dan kami terlepas dari penderitaan karena suhu panas ini semakin menyiksa kami," kata Neeraj Kumar, warga kota industri Kanpur.
"Akibat suhu panas ini kami tak bisa lagi menjalankan tugas sehari-hari dengan benar," kata Kumar.
Mei dan Juni biasanya merupakan bulan-bulan terpanas India dan suhu udara bisa melampaui 40 derajat Celcius, tetapi kondisi tahun ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah India.
"Biasanya saat ini hujan lebat sudah turun, tetapi kali ini hujan tak kunjung tiba," kata BP Yadav, kepala pusat prakiraan cuaca Departemen Meteorologi India.
"Angin panas bertiup dari Afganistan dan Pakistan memicu suhu ekstrem ini," papar Yadav.
Yadav melanjutkan, suhu akan menurun pekan ini dengan munculnya awan serta hujan ringan. Namun, suhu tinggi masih terus terjadi hingga akhir Mei atau awal Juni.(Ervan Hardoko/independent.co.uk)