Kompetisi Unik, Adu Cepat Menggali Kuburan
Mereka akan dinilai berdasarkan kecepatan menggali dan kerapihan makam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BUDAPEST - Untuk meningkatkan penghargaan terhadap para penggali kubur dan sekaligus menarik minat orang untuk menekuni profesi ini, sebuah kompetisi menggali kuburan digelar di Hungaria pekan lalu.
Kompetisi unik ini dihelat di sebuah taman pemakaman di kota Debrecen dan diikuti 36 orang penggali kubur yang dibagi dalam 18 tim beranggotakan dua orang.
Sebelum mulai beraksi setiap tim mengambil undian untuk mendapatkan lokasi penggalian lalu mereka "dipersenjatai" dengan sekop, sapu, kapal dan beliung.
Mereka akan dinilai berdasarkan kecepatan menggali dan kerapihan makam atau kuburan yang mereka gali serta ketepatan ukuran yaitu panjang 200 sentimeter, lebar 80 sentimeter dan kedalaman 1,6 meter.
Dengan dukungan warga, tim tuan rumah keluar sebagai juara setelah sukses menggali kubur dengan ukuran sempurna dengan waktu di bawah 30 menit.
Sementara tim lain memutuhkan waktu hampir satu jam untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
"Saya tak menganggap (pekerjaan) ini mengerikan. Penggali kubur adalah sebuah porfesi dan mereka yang tampil hari ini sangat bangga dengan profesi ini dan layak mendapatkan penghargaan kita," kata Zoltan Juracsik, wakil ketua Asosiasi Pengurus Pemakaman Hungaria.
Para penggali makam ini masih sangat dibutuhkan, terutama di pemakaman-pemakaman kota yang sempit di mana mesin penggali tak bisa beroperasi maksimal.
Namun, di tengah semakin meningkatnya jumlah warga yang ingin jasad mereka dikremasi dan para pemuda menghindari pekerjaan fisik, maka profesi penggali kubur di Hungaria terancam punah.
Kompetisi ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai penggali kubur adalah sebuah profesi yang menjanjikan dan terhormat.
"Hal terberat dari pekerjaan ini adalah berhadapan langsung dengan mereka yang sedang berduka. Namun, ini adalah pekerjaan yang bagus, dengan rekan-rekan yang baik dan lingkungan kerja yang juga baik," kata seorang penggali kubur setempat.
"Pekerjaan ini yang memilih saya. Pekerjaan ini berat tetapi cukup layak. Banyak orang yang berterima kasih kepada saya. Pekerjaan ini sungguh memikat saya," kata Csaba Halasz (21), kepada Reuters.
Csaba, awalnya menjadikan penggali kubur sebagai pekerjaan musim panasnya setelah lulus dari SMA.
Namun, dia akhirnya tetap menjadi penggali kubur setelah meraih gelar sarjana dari universitas.
Nah, tim juara kompetisi penggali kubur ini akan mewakili Hungaria dalam turnamen regional yang akan digelar di Slovakia akhir tahun ini.(Ervan Hardoko/BBC)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.