Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Satu Pimpinan Yakuza Jepang Terbunuh, Perang Antar Geng Mungkin Saja Terjadi

Suasana tambah tegang akan kemungkinan perang besar antar kedua geng, KY dan Yamaguchigumi karena salah satu pimpinan KY telah terbunuh.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Salah Satu Pimpinan Yakuza Jepang Terbunuh, Perang Antar Geng Mungkin Saja Terjadi
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Isao Mori (55), spesialis Yakuza Jepang dan penulis non fiksi terkenal 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upacara pemakaman Tadashi Takagi (55), orang nomor dua organisasi mafia (yakuza) kelompok Takagi-gumi dilakukan 5 Juni kemarin. Bos Kobe Yamaguchigumi (KY), Kunio Inoue juga hadir di upacara kematian tersebut.

"Kehadiran pimpinan KY ke upacara duka cita tersebut sebetulnya merupakan tanda untuk masa tenang dulu bagi semua pihak, mestinya pihak Yamaguchigumi mengerti hal tersebut," ungkap Isao Mori (55), spesialis Yakuza Jepang dan penulis non fiksi terkenal, Selasa (7/6/2016).

Diperkirakannya, suasana tambah tegang akan kemungkinan perang besar antar kedua geng, KY dan Yamaguchigumi karena salah satu pimpinan KY telah terbunuh.

Komentar Mori ini berbeda terbalik saat 22 Oktober 2015 Tribunnews.com mewawancarainya.

"Perang besar tak akan terjadi, paling juga yang kecil-kecil saja tak sampai bunuh-membunuh apalagi terhadap pimpinan kelompok yakuza," katanya saat itu.

Di lain pihak, polisi juga sedang mencari alasan dan kemungkinan menangkap bos Yamaguchigumi Shinobu Tsukasa (yang keluar dari penjara tahun 2011) yang juga mantan Ketua Kodokai di Nagoya sebelum menjadi bos Yamaguchigumi.

Berita Rekomendasi

Mengapa polisi bisa menangkap Tsukasa?

"Penangkapan pembunuh Takagi, ditangkap 5 Juni lalu mengakui secara jelas dia adalah anggota Kodokai dan anak kesayangan Tsukasa. Pengakuan ini sudah cukup kuat untuk menangkap Tsukasa," ungkap sumber Tribunnews.com yang lain, Selasa (7/6/2016).

Meskipun demikian sumber dari kelompok Yakuza mengungkapkan adanya masalah finansial (keuangan) antara Takagi dengan pihak lain, sehingga dia dibunuh Hideyuki Yamamoto (32) yang mengaku anggota Kodokai tersebut.

Dalam UU Anti Yakuza, kalau ada bukti seorang bawahan jelas merupakan mata rantai atasannya, maka atasannya pun dapat dijerat hukuman walaupun mungkin tidak tahu menahu.

"Itulah sebabnya kehadiran bos KY di pemakaman tersebut mungkin benar-benar perlu dipertimbangkan pihak Yamaguchigumi agar dilakukan perdamaian lebih lanjut ketimbang perang atau menghadapi tindakan oleh kepolisian," lanjut Mori.

Pada saat berlangsungnya pertemuan KTT G7 Mei 2016 selama bulan Mei sebenarnya dilakukan masa tenang oleh kedua geng yakuza ini.

Saat itu pula sebenarnya telah dilakukan Wakai Koushou (perundingan penyelesaian) perdamaian oleh para top senior yang dihormati kedua pihak sebagai perantara antara bos Yamaguchigumi dengan KY, agar kedua geng dapat dapat berdamai dan jangan berperang lagi.

Namun dengan pembunuhan Takagi 31 Mei lalu, semua rencana, pembicaraan dan upaya damai hancur kembali.

Suasana menjadi sangat tegang saat ini, karena bagi yakuza, darah akan dibalas dengan darah.

Tidak heran Tsukasa segera melakukan pendekatan dan pertemuan dengan kelompok Yakuza di Ichihara Chiba, Souaikai hari Minggu dan hari berikutnya, Senin (6/6/2016) melakukan pertemuan dengan semua Kepala Kelompok Yakuza yang berafiliasi dengan Yamaguchigumi.

"Polisi kini dalam kesiapsiagaan tinggi untuk menghindari adanya pertempuran antar geng terutama berusaha melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban," kata sumber Tribunnews.com.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas