Berbagai Masalah Dalam Pelaksanaan Pemilu di Jepang
Kepala Panitia Pemilu setempat, Shozo Kawai juga meminta maaf.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Berbagai macam kesalahan dalam pelaksanaan pemilu terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dan juga hari terakhir pemilihan umum (pemilu) Minggu (10/7/2016) kemarin.
"Di Amagasaki, Perfektur Hyogo, seorang pengelola tempat pemilu berusia 50 tahun ternyata ketiduran, sehingga tempat pemilu dibuka terlambat 10 menit di samping masalah teknis lain muncul di sana," ujar sumber Tribunnews.com Minggu ini (10/7/2016).
Kemudian di Kamijima perfektur Ehime juga terjadi kesalahan pelaksanaan pemilu terhadap 20 orang anggota masyarakat.
Kertas suara salah kasih (terbalik) yang untuk proporsional representatif (partai polirik) salah memberikan menjadi kertas yang seharusnya untuk memilih calon anggota parlemen (bukan kertas pilih parpol), sehingga masuk ke kotak suara pun jadi salah. Akibatnya harus dibatalkan (hangus) karena salah.
Hisaharu Kondo Ketua Panitia Pemilu meminta maaf atas kesalahan tersebut.
"Maaf sedalamnya atas kejadian ini dan kami akan periksa baik-baik agar tidak ada kesalahan lagi."
Pemilu hari ini ditutup sekitar jam 20.00 waktu Jepang.
Kesalahan juga terjadi di Izumi, Osaka sehingga 14 pemberi suara jadi korban akibat kesalahan salah memberikan kertas pilihan pula di daerah pemilihan Odacho.
Tokutsu Nobuhide Sekretaris kota Izumi yang juga Komisi Panitia Pemilu meminta maaf.
"Benar-benar kami mohon maaf sedalamnya atas kejadian ini," ujarnya.
Di tempat pemilihan umum Hashima perfektur Gifu juga terjadi kesalahan pemberian kertas suara sehingga 31 suara menjadi korban hangus tak berlaku.
Kepala Panitia Pemilu setempat, Shozo Kawai juga meminta maaf.
"Maaf sedalamnya atas kesalahan yang serius ini yang seharusnya tak perlu terjadi," katanya.
Dalam pemilu Jepang ada dua kotak, satu kotak pemilu suara bagi partai politik, satu kotak lagi bagi perorangan calon anggota parlemen yang akan dipilih masyarakat.
Kertas suaranya pun berbeda apabila mau dipakai untuk penulisan bagi tiap anggota masyarakat.
Sampai dengan siang ini jam 17:00 waktu Jepang, hasil Pemilu majelis tinggi Jepang ke-24, dari 48.000 kotak suara di Jepang, baru terkumpul hanya sekitar 22,54% suara dari sekitar 120 juta jiwa pendduk Jepang.
Angka ini turun 0,12 poin dibandingkan 3 tahun lalu.