Pemerintah Sebut Setidaknya 60 Orang Tewas di Turki
setidaknya 60 orang telah tewas dalam kudeta militer
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Pejabat di kantor Presiden Turki mengatakan setidaknya 60 orang telah tewas dalam kudeta militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (16/7/2016) waktu setempat.
Sebagian besar yang tewas adalah warga sipil.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan pasukan keamanan telah "mencapai hasil kembali menguasai pemerintahan yang sah" dan mengalahkan kudeta militer.
Termasuk pasukan keamanan telah berhasil menguasai Gedung Badan Intelijen Nasional, polisi dan pemerintah.
"Memang ada tempat yang mereka duduki. Insya Allah pasukan keamanan akan mengalahkan dan merebut kantor-kantor penting di daerah yang tersisa," katanya.
CNN mengutip Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Turki, Jenderal Umit Dundar, telah ditunjuk sebagai kepala staf militer.
Sebelumnya Presiden Erdogan mengatakan ia masih belum mendapat kabar tentang nasib kepala staf militer Hulusi Akar, yang dilaporkan disandera di markas militer oleh pelaku kudeta.
CNN-Turk menunjukkan gambar puluhan pasukan keamanan terjun mengamankan kondisi Turki sampai di jembatan Bosporus di Istanbul.
Para tentara tampak sedang berjalan antara tank dengan mengangkat tangan mereka.
Kantor berita The Anadolu Agency menyebutkan pula sebuah helikopter militer yang digunakan oleh para pelaku kudeta telah ditembak jatuh.
Helikopter itu ditembah jatuh di distrik Golbasi, di pinggiran kota Ankara.
Laporan itu mengatakan helikopter digunakan untuk menyerang Stasiun satelit Turksat, Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah bertemu ribuan masyarakat pendukungnya mengibarkan di luar Bandara Ataturk Istanbul dan mengatakan kepada mereka, bahwa kudeta tak mampu gulingkan kekuasaannya. (AP/CNN/BBC/Aljazeera)