Hanya dalam Waktu 24 Jam, Warga Uttar Pradesh di India Tanam 50 Juta Pohon
Proyek “Bandung Bondowoso” ternyata tak hanya ada di dongeng. Di India, cara ini benar-benar terjadi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, UTTAR - Proyek “Bandung Bondowoso” ternyata tak hanya ada di dongeng.
Di India, cara ini benar-benar terjadi.
Masyarakat di negara bagian Uttar Pradesh baru saja menanam 50 juta pohon hanya dalam waktu 24 jam sebagai bagian dari misi penyelamatan hutan.
Seperti dilansir dari Popular Science, lebih dari 800 ribu pejabat pemerintah, mahasiswa, dan relawan dari negara bagian yang paling padat penduduk di India ini menanam sekitar 49.300.000 pohon dalam 24 jam pada 11 Juli 2016 lalu.
Acara ini sejatinya merupakan bagian dari janji Pemerintah India pada kongres tinggi perubahan iklim pada 2015 di Paris untuk menciptakan 235 acre hutan di India pada 2030.
Pemerintah juga telah menyisihkan lebih dari AS$6,2 juta (sekitar Rp1,5 triliun) untuk menanam pohon di seantero India.
Menurut sebuah studi pada Mei yang diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters, polusi udara di India telah menyebabkan lebih dari setengah juga kematian prematur tiap tahunnya.
Proyek ini penanaman ini memang tak akan mengubah situasi ini sekaligus tapi paling tidak bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam proyek pelestarian lingkungan.
“Dunia telah menyadari bahwa upaya serius diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim global. Uttar Pradesh telah membuat langkah awal dalam hal ini,” ujar Akhilesh Yadav, Kepala Menteri Uttar Pradesh yang baru saja terpilih, kepada wartawan Associated Press.
Upaya penanaman hutan ini juga memiliki tujuan lain. Negara bagian ini ingin masuk dalam Guinness World Records untuk banyaknya pohon yang berhasil ditanam dalam satu hari. Pemegang rekor sebelumnya adalah penanam 847 ribuan pohon di Pakistan pada 2013 lalu.
Huffington Post sudah mengulurkan proposal ini kepada Guinness World Rercords untuk mempertimbangkan apakah aksi di Uttar Pradesh layak masuk rekor dunia. Tapi sampai tulisan ini naik, belum ada konfirmasi dari Guinness World Records.
Terlepas dari masuk atau tidaknya aksi ini dalam buku rekor dunia, aksi ini telah memberi dampak positif bagi warga. “Ada begitu banyak polusi di kota, kita perlu banyak pohon yang menghasilkan oksigen,” ujar Shashwat Rai, seorang murid kelas 8 yang turut menjadi sukarelawan dalam aksi ini.