PM Malaysia: Segera Hentikan Aksi Penculikan Abu Sayyaf
Keamanan menjadi kekhawatiran bersama bagi dua negara ini
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendesak agar aksi penculikan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf segera dihentikan.
Hal itu disampaikannya saat menyambut kedatangan perwakilan pemerintahan Filipina di Putrajaya, Malaysia, Senin (15/8/2016).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Penasihat Kepresidenan Filipina Bidang Perdamaian Jesus Dureza.
Dalam pertemuan berdurasi 30 menit itu, Razak membahas kekhawatirannya terhadap situasi keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Terutama mengingat keberadaan kelompok Abu Sayyaf, yang kerap melakukan penculikan terhadap pelaut dan bahkan wisatawan di area perairan.
"Keamanan menjadi kekhawatiran bersama bagi dua negara ini (Malaysia dan Filipina)," demikian tegas Razak.
Dureza mengatakan bahwa Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan militernya untuk menghentikan aksi teror Abu Sayyaf.
Ia juga memastikan bahwa Duterte juga bertindak tegas untuk penanganan di wilayah perbatasan, sama seperti yang Razak lakukan.
Terkait penyanderaan WNI oleh Abu Sayyaf, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa belum ada perkembangan signifikan soal itu.
Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan WNI harus dipastikan selamat saat upaya pembebasan.
Ia menilai pemerintah memiliki sejumlah cara untuk membebaskan sandera.
"Harus dipilih dengan cara apa diselamatkan. Militer? Bisa saja. Tapi apakah dengan penyelamatan dengan cara militer memang benar akan selamat sanderanya. Itu juga harus jadi bahan pertinbangan," kata Politikus PDIP itu. (Inquirer)