Inilah Sosok Orang Indonesia yang Paling Ditakuti Pemerintah Malaysia
Pemerintah Malaysia menyatakan tidak setuju kalau Encep Nurjaman alias Hambali akan dilepaskan dari tahanan militer Amerika Serikat di Guantanamo
Editor: Sugiyarto
Menurut pemerintah Malaysia, Hambali memimpin koordinasi dan pelatihan kamp-kamp JI di negeri itu, bersama pemimpin ideologinya, Abu Bakar Ba'asyir.
Di hadapan panel militer AS minggu lalu, pendamping Hambali menyatakan, kliennya " menyatakan tidak memiliki niat buruk terhadap AS."
"Dia percaya AS punya prinsip keragaman dan pembagian kekuasaan yang jauh lebih baik dari sistem diktator. Dia menyatakan bahwa tidak ada lain hal yang menjadi keinginannya selain melanjutkan kehidupannya dan penuh kedamaian," kata petugas pendamping Hambali dalam sidang tertutup itu.
Washington menyatakan, Hambali masih menjadi ancaman keamanan bagi negara itu. Dia disebut "tetap kukuh menyatakan dukungan terhadap tujuan-tujuan kelompok ekstremis dan teguh dalam kebenciannya terhadap AS".
Hambali "kemungkinan besar akan mencari cara untuk berhubungan lagi dengan jaringannya di Indonesia dan Malaysia atau menarik kelompok pengikut baru" jika ia dibebaskan dari Guantanamo, demikian pernyataan pemerintah AS.
Tolak Hambali
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi adanya isu Terpidana Bom Bali tahun 2002, Hambali akan dikembalikan ke Indonesia.
Menurut Luhut, pihak Amerika Serikat tidak ada keinginan untuk mengembalikan Hambali yang mendekam di tahanan Guantanamo ke Indonesia.
"Kebetulan Amerika Serikat tidak ingin kembalikan (Hambali) ke Indonesia," ujar Luhut saat mengundang awak media di kantornya, Jakarta, Jumat (11/3/2016) seperti dikutip dari Tribunnews.
Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia menolak jika Hambali dikembalikan ke Tanah Air.
Menurutnya, itu akan membawa masalah baru bagi Indonesia.
"Kalau komunikasi kami mengenai Hambali ini jelas, kami ingin supaya kita jangan menambah masalah dalam negeri," ucap Luhut.