Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Mengantuk, Pejabat Tinggi Korut Dieksekusi dengan Rudal Anti Pesawat

Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan telah mengeksekusi dua pejabat tingginya dengan senjata anti-pesawat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gara-gara Mengantuk, Pejabat Tinggi Korut Dieksekusi dengan Rudal Anti Pesawat
Mirror
Kim Jong-un dikelilingi perempuan. 

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG -- Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong-Un, dilaporkan telah mengeksekusi dua pejabat tingginya dengan senjata anti-pesawat.

Seorang di antara petinggi itu dieksekusi karena mengantuk pada saat rapat sedang berlangsung. Rapat dipimpin oleh Jong Un sendiri.

Situs berita harian Korea JoongAng, Selasa (30/8/2016) melaporkan, dua petinggi itu adalah mantan Menteri Pertanian Hwang Min.

Petinggi lainnya ialah seorang pejabat senior di kementerian pendidikan, mungkin setingkat menteri, bernama Ri Yong Jin.

Informasi tersebut disampaikan oleh sumber yang dekat dengan Pyongyang. Seorang di antaranya dieksekusi karena terkantuk selama pertemuan dengan Jong Un.

"Saya memiliki informasi bahwa menteri pertanian dan pendidikan publik dieksekusi atas pesan khusus Kim Jong Un," kata sumber itu.

Eksekusi berlangsung di sebuah akademi militer di Pyongyang, ibu kota Korut. Mereka dibunuh dengan senjata anti-pesawat.

BERITA REKOMENDASI

Jika laporan itu benar, hal itu akan menandai eksekusi pertama yang diperintahkan oleh Jong Un atas petinggi dari luar Partai Pekerja yang berkuasa dan militer.

Laporan ini terjadi di tengah semakin maraknya upaya pembelotan oleh pejabat tinggi dari Korut ke Korea Selatan (Korsel), yang memicu ketegangan baru di Semenanjung Korea.

Tentang Hwang Min, sumber mengatakan, "Saya mengerti dia dieksekusi karena usulan kebijakannya dilihat sebagai tantangan langsung terhadap kepemiminan Jong Un."

Sumber itu tidak merinci usulan seperti apa atau mengapa usulannya itu dilihat sebagai tantangan untuk Jong Un, seperti disampaikan harian JoongAng Ilbo.

Hwang digantikan oleh Ko In Ho pada pertemuan parlemen akhir Juni lalu, sebelum dia kemudian akhirnya dieksekusi.

Petinggi naas lainnya adalah Ri Yong Jin, seorang pejabat tingkat menteri di kementerian pendidikan.

"Dia menyebabkan Jong Un marah karena ia tertidur selama pertemuan yang dipimpin Jong Un,” kata sumber.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas