Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duterte: Media Jangan Ragu Serang dan Kritik Saya

"Jika saya salah dalam pekerjaan saya. Jangan ragu untuk menyerang saya, mengkritik saya, jika saya salah dalam pekerjaan saya,"

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Duterte: Media Jangan Ragu Serang dan Kritik Saya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, DAVAO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sabtu (10/9/2016) menyampaikan kepada media untuk tidak ragu mengkritiknya.

"Jika saya salah dalam pekerjaan saya. Jangan ragu untuk menyerang saya, mengkritik saya, jika saya salah dalam pekerjaan saya," ujar Duterte kepada wartawan di Bandar Udara Internasional Davao setelah kedatangannya dari Indonesia.

Selama konferensi pers, Presiden bertanya apakah ia marah pada media setelah menjadi berita utama atas komentarnya sebelum keberangkatannya untuk KTT ASEAN di Vientiene, Laos.

"Aku tidak biasa marah pada siapa pun. Itu adalah tugasmu atas tanggungjawabmu sebagai media untuk mengajukan pertanyaan," katanya.

Duterte juga menyebutkan peran penting media dalam sejarah dunia dan Filipina.

"Setiap kali Anda menekan tombol yang di kamera Anda, Anda merekam sejarah negara ini. Itu sebabnya Anda penting," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya dalam menjalankan tugasnya media harus melaporkan berita yang benar dan akurat.

"Jika Anda pernah menulisnya saya salut sama Anda," tambahnya.

Duterte, juga pada Jumat (9/9/2016), bersikukuh tidak berniat menghina Presiden AS Barack Obama dengan kata-kata yang sangat tak pantas.

Duterte mengatakan, kata "puntangina" yang digunakannya dalam pidato menghebohkan itu adalah sebuah ekspresi biasa dalam bahasa Tagalog dan tak bisa diterjemahkan menjadi anak pelacur.

"Perkataan itu tak bisa diartikan anak pelacur," kata Duterte di hadapan warga Filipina di Jakarta.

Lebih jauh, Duterte mengatakan, kata-kata yang dia lontarkan sebenarnya tak ditujukan untuk Barack Obama, melainkan untuk Kementerian Luar Negeri AS yang menyebut kebijakan perang melawan narkoba berpotensi melanggar HAM.

"Saya sangat marah terkait isu hak asasi manusia ini. Ini adalah kesalahan yang dibuat orang-orang gila di Kemenlu AS," tambah mantan wali kota Davao itu.

Duterte menambahkan, dia sudah memberikan klarifikasi langsung kepada Obama saat mereka bertemu di sela-sela KTT Asia Timur di Vientiane, Laos.

Meski membantah telah menghina Obama, Duterte malah menyerang Sekjen PBB Ban Ki-moon yang juga berbicara di KTT ASEAN di Laos itu.

"Saya katakan kepada diri saya sendiri bahwa dia (Ban) hanyalah seseorang yang sangat bodoh," ujar Duterte.

"Saya akan melanjutkan kampanye melawan kriminal. Saya tak akan mengasihani mereka," tambah dia.

"Saya tak peduli. Saya adalah presiden Filipina dan bukan presiden komunitas internasional," lanjut dia. (AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas