Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Matraman-Kramat Jakarta Pusat Dipenuhi Manusia Iklan Cat Duco

Penghasilannya per bulan kalau rajin menurutnya bisa sekitar satu setengah juta rupiah.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Matraman-Kramat Jakarta Pusat Dipenuhi Manusia Iklan Cat Duco
Foto Richard Susilo
Tenaga kreatif para joki menawarkan jasa Cat Duco di jalan raya Salemba Jakarta Pusat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Satu upaya kreatif yang aktif berpromosi, menggunakan kaos rompi kuning mentereng, bertuliskan Cat Duco warna merah dilakukan di sekitar Jalan Matraman Raya - Salemba dan Kramat Raya.

“Kami menawarkan bagi mobil-mobil yang mau dicat Duco, dirapikan, dibuat mengkilat cantik kembali mobil tersebut dari peyot, baret dan sebagainya,” ujar Syafrulloh salah satu orang yang menawarkan jasa cat Duco kepada Tribunnews.com baru-baru ini.

Apabila kita berjalan dari Jalan Matraman Raya menuju Senen, sepanjang jalan Matraman dan Jalan Kramat Raya terlihat banyak orang berdiri di tepi jalan menggunakan rompi kuning mentereng bertuliskan Cat Duco di dadanya.

“Sudah lama sih melakukan ini mungkin 10 tahun juga ada. Tetapi memang baru akhir-akhir ini
semakin ramai semakin banyak yang melakukan di sini. Usaha cat duco di daerah Kramat ini juga sudah sejak jaman nenek moyang dulu memang sudah ada,” ujarnya.

Upaya menarik konsumen untuk diperbaiki mobilnya memang dilakukan cukup giat oleh banyak orang di sana.

Setelah mendapatkan konsumen, dibawa ke tempat bengkel cat Duco dekat lokasi pula.

Berita Rekomendasi

Apabila mobil jadi diperbaiki dan bengkel dapat uang, tentu di “joki” tersebut juga dapat komisi karena membawa tamu ke sana.

Berapa komisi yang diperoleh?

“Macam-macam pak. Paling apes ya mungkin seribu dua ribu rupiah seperti uang parkir karena tamu mungkin saja tidak jadi . Tapi kalau tamu mengerjakan seluruh mobil sampai jutaan ya, sekitar 7 juta rupiah, lumayan juga dapat uangnya bisa seratus ribu mungkin. Ya namanya juga usahalah, yang penting halal dan tak mengganggu orang lain,” katanya.

Penghasilannya per bulan kalau rajin menurutnya bisa sekitar satu setengah juta rupiah.

Tidak takut tertabrak kendaraan bermotor, sepeda motor, angkot dan sebagainya?

“Kita mesti hati-hati memang. Kalau ada kendaraan ya kita mundur ke tepian. Tapi kalau ada mobil yang mulai meminggir dan kelihatan ada perhatian, ya kita mulai promosikan, mulai tawarkan cat Duco ini,” katanya.

Satu karya kreatif yang sebenarnya perlu diacungi jempol karena menarik perhatian sekali para pengguna jalan raya dengan tepat.

Namun perhatian tersebut ada kemungkinan akan memperlambat arus lalu lintas di sekitar, bahkan dapat dikatakan mengganggu jalan raya khususnya bagi mobil penumpang umum (angkot, bus, dan lainnya) yang lewat di bagian paling pinggir jalan raya mencari penumpang.

Bagi dirinya sendiri juga sebenarnya berbahaya dengan resiko ditabrak mobil atau motor yang berlalu lalang dengan cepat sliwar-sliwer di sana.

Upaya promosi ini bukan tidak mungkin dilakukan orang lain dengan penawaran baru, bagi usahanya sendiri, misalnya menawarkan tempat kos, menawarkan jual beli motor/mobil dan berbagai bisnis lain.

Mungkin perlu ditata lebih lanjut cara-cara kreatif seperti tersebut, namun tidak mengganggu arus lalu lintas, bahkan bisa membahayakan dirinya terhadap resiko kecelakaan jalan raya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas