Paus Fransiskus Bawa Pesan Perdamaian Bagi Suriah
Paus sangat mengutuk serangan pasukan Rusia dan Suriah ke kota di Syria Utara, Aleppo.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Georgia dan Azerbaijan.
Dalam perjalannya Paus akan mengisinya dengan agama pertemuan simbolis dengan pemuka Katolik, ortodoks, Muslim dan Yahudi.
Paus akan menyuarakan pesan perdamaian atas terjadinya peristiwa di Suriah dan kekhawatiran lain geopolitik di negeri itu, dalam perjalanannya dan pertemuan dengan para pemuka agama.
Fransiskus tiba Jumat (30/9/2016) di ibukota Georgia, Tblisi.
Presiden Giorgi Margvelashvili langsung melakukan sambutan dan pertemuan dengan Ilia patriark Ortodoks Georgia.
Paus sangat mengutuk serangan pasukan Rusia dan Suriah ke kota di Syria Utara, Aleppo.
Doa khusus untuk perdamaian direncanakan akan digelar pada Jumat malam bersama Jemaat Katolik Kasdim di Tbilisi dengan anggota kepemimpinan gereja Asyur Kasdim.
Pada malam harinya, ia akan bertemu dengan kelompok-kelompok relawan yang bekerja di Suriah.
Paus mendesak semua pemerintah yang terlibat untuk "melepaskan kepentingan mereka sendiri untuk mencapai perdamaian."
Masih belum diketahui persis apakah Paus akan mengutuk Rusia atas serangan yang terjadi di Aleppo.
Vatikan mengatakan pesan utama Paus akan menjadi salah satu misi perdamaian dan rekonsiliasi.
Pesan lainnya dari perjalanan Paus adalah meningkatkan hubungan antara Tahta Suci dan dua bekas Republik Soviet.
Ketika St Yohanes Paulus II mengunjungi Georgia pada tahun 1999 untuk menandai peringatan 10 tahun jatuhnya Tembok Berlin.
Usai dari Georgia, Paus akan melanjutkan perjalanan ke Azerbaijan, pada Minggu (2/10/2016).