Didemo Ribuan Warga, PM Najib Minta Demonstran Tak Lakukan Kekerasan
Ribuan warga Malaysia bersiap turun ke jalan demi mendesak Najib Razak mundur dari jabatannya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta agar kekerasan tidak dilakukan di aksi demo Sabtu (19/11/2016).
Ribuan warga Malaysia bersiap turun ke jalan demi mendesak Najib Razak mundur dari jabatannya.
Demonstrasi dilakukan atas skandal korupsi yang menjerat Najib Razak dan melibatkan dana investasi pengembangan negara, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Aksi tersebut didorong oleh Koalisi Pemilu Bersih dan Adil (Bersih), kelompok pro-demokrasi yang mendesak dan mendukung penurunan Najib Razak.
Bersih mengajak massa untuk berkumpul di Kuala Lumpur dan mengenakan busana kuning, yang sudah menjadi ciri khas kelompok tersebut.
Rencana tersebut kemudian membuat sang perdana menteri yang didemo memperingatkan masyarakat agar tidak melakukan kekerasan selama demo.
Najib Razak menekankan bahwa kekerasan saat demonstrasi tidak akan ditoleransi.
"Kalian tidak boleh menimbulkan bentrok fisik. Tindak kekerasan adalah hal buruk yang bukan bagian dari budaya Malaysia," kata Najib Razak.
Peringatan Najib Razak itu mewaspadai adanya kelompok pro-pemerintah yang ingin turun ke jalan dan ikut menyampaikan pendapatnya.
"Pihak lain yang mendukung pemerintah juga boleh saja ikut turun ke jalan, tapi saya tidak mau ada kekerasan fisik terjadi," katanya.
Pemerintah Malaysia akan mengerahkan kepolisian untuk bersiaga dengan gas air mata dan meriam air demi menangani adanya tindak kekerasan.
Najib Razak juga mengatakan bahwa demonstrasi apapun tidak akan menjadi tekanan baginya untuk mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Sebelumnya, demonstrasi besar-besaran yang didalangi Bersih pernah terjadi pada Agustus 2015, di mana jalanan Malaysia dibuat "kuning" atas membanjirnya massa Bersih. (Malay Mail Online/AFP)