Pernyataan Kontroversial Donald Trump Setelah Fidel Castro Wafat
Fidel Castro telah menggunakan kekerasan militer, melakukan korupsi, tidak bisa mengatasi kemiskinan, penderitaan rakyat mereka.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Begitu Fidel Castro berpulang, dunia, khususnya Amerika Serikat (AS) bereaksi.
Di antaranya seperti ditunjukkan Donald Trump.
Tokoh yang baru saja dipilih sebagian rakyat AS di Pilpres AS itu, Donald Trump mulai menyerang seteru AS itu dengan kepergian Fidel Castro, salah satu tokoh kharismatis dunia, yang berani menentang kerakusan AS dengan sistem neoimperialisme yang diwujudkan di sejumlhah belahan dunia.
"Hari ini, dunia menandai kepergian seorang diktator brutal, yang menindas rakyatnya, selama enam dekade," kata Donald Trump, seperti dikutip Warta Kota dari Daily Mail US, Minggu (27/12/2016).
Selama kekuasaannya, kata Donald Trump, Fidel Castro telah menggunakan kekerasan militer, melakukan korupsi, tidak bisa mengatasi kemiskinan, penderitaan rakyat mereka.
"Tentu saja, terkait dengan kebebasan dan hak asasi manusia," kata Donald Trump, yang memang menjadi penguasa, yang ceplas ceplos dan jauh dari upaya diplomasi.
Baca: Quot Revolusi ala Pimpinan Kuba, Fidel Castro, yang Dikenang Dunia
Namun, dunia mencatat, keberadaan sejumlah tokoh dunia seperti Fidel Castro, Che Guevara, dan Presiden pertama Soekarno adalah tokoh-tokoh yang menentang kebijakan AS dengan neoimperialisme yang dilaksanakan di dunia.
Dunia berduka dengan berpulangnya sejumlah tokoh besar itu di balik kontroversi yang mewarnai perjalanan hidup mereka.
Soekarno dan sejumlah tokoh dunia menjadi inspirasi untuk perjuangan negara-negara yang dijajah oleh kapitalisme dan neopimperialisme yang dipaksakan AS dan sekutunya. (Gede Moenanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.