Gara-gara Jet F-18 Jatuh, Pemerintah Kanada Ingin Super Hornet Secepatnya
Kecelakaan yang terjadi di lingkungan latihan terbang itu mengakibatkan pilot F/A-18 Hornet,Kapten Thomas McQueen, tewas.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Keputusan pemerintah Kanada untuk membatalkan pembelian jet tempur generasi kelima F-35 Joint Strike Fighters dan memilih untuk membeli jet tempur F/A-18E/F Super Hornet dianggap tepat.
Pasalnya hari Selasa lalu (29/11/2016), satu pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Udara Kanada (4 Wing Cold Lake) jatuh saat melaksanakan latihan terbang tempur di atas pangkalannya, Cold Lake Air Weapons Range, Saskatchewan.
Pangkalan 4 Wing Cold Lake merupakan pangkalan udara AU Kanada yang paling sibuk.
Selain memiliki fasilitas latihan terbang, Wing 4 juga merupakan basis bagi jet-jet tempur yang disiagakan untuk bertugas baik di dalam maupun luar negeri.
Pangkalan seluas lebih dari satu juta hektar ini juga memiliki sekolah terbang yang diikuti calon pilot tempur dari seluruh dunia.
Sejumlah skadron yang berada di lingkungan 4 Wing Cold Lake antara lain, 1 Air Maintenance Squadron, 401 Tactical Fighter Squadron, 409 Tactical Fighter Squadron, 410 Tactical Fighter Operational Training Squadron, 417 Combat Support Squadron, 419 Tactical Fighter Training Squadron, dan Aerospace Eginering Test Establishment.
Kecelakaan yang terjadi di lingkungan latihan terbang itu mengakibatkan pilot F/A-18 Hornet,Kapten Thomas McQueen, tewas. Atas musibah yang baru saja menimpa Hornet dan pilotnya itu, hasrat pemerintah Kanada mengganti Hornet dari varian pertama itu makin kuat.
Kanada merupakan negara di luar AS yang pertama kali mengoperasikan F/A-18A dan B Hornet . Sejak tahun 1980 AU Kanada telah mengoperasikan lebih dari 130 jet tempur F/A-18 Hornet yang oleh Kanada diberi nama CF-18.
Pemerintah Kanada sendiri mengakui jajaran Hornet-nya sudah uzur, meskipun pada 2010 sudah ditingkatkan kemampuannya hingga setaraf F/A-18C dan F/A-18 D.
Walau tak menyebut jumlahnya secara pasti, pemerintah Kanada menekankan, Super Hornet yang akan dibeli dari AS itu jumlahnya juga mencapai ratusan pesawat.
Atas gugurnya Kapten Thomas McQueen, Kepala Staf AU Kanada, Letnan Jenderal Mike Hood menyatakan dukanya yang mendalam dan memberi dukungan penuh baik moril maupun material terhadap keluarga McQueen.
Penyelidikan secara mendalam juga terus dilakukan atas jatuhnya Hornet dan jajaran Letjen Hood berharap musibah itu tetap memberikan semangat yang tinggi bagi semua personel AU Kanada untuk mengabdi kepada negaranya.
Dalam operasional tempurnya di berbagai negara sejumlah Hornet telah jatuh.
Salah satu yang menjadi berita besar adalah tatkala satu F/A-18C jatuh karena secara tak sengaja tertembak rudal Patriot dalam Perang Irak (2004). Dua Hornet Kanada juga pernah saling bertabrakan dan jatuh di Irak (2005)
Selain Kanada, Hornet AL AS (F/A-18 E/F) bertabrakan di udara dan jatuh ke perairan Teluk Persia (2007). Pada bulan April 2012 satu pesawat F/A-18 Hornet milik AL AS jatuh di Virginia. Dengan demikian, Hornet AU Kanada bukan merupakan jet tempur yang jatuh untuk pertama kalinya. (A Winardi)