PeerbatasanYordania Ditutup,Ribuan Pengungsi Suriah Terancam
Keputusan pemerintah Jordania menutup perbatasannya dengan Suriah mengakibatkan ribuan pengungsi terjebak dan terancam kematian.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, AMMAN -- Keputusan pemerintah Jordania menutup perbatasannya dengan Suriah mengakibatkan ribuan pengungsi terjebak dan terancam kematian.
Kelompok Medecins Sans Frontiers (MSF) mengatakan, pihaknya terpaksa menutup klinik di kamp pengungsi Zaatari karena pasien tidak diizinkan melintasi perbatasan untuk mendapatkan perawatan.
Padahal, sejumlah laporan menyebut setidaknya 70 korban perang termasuk 16 anak-anak membutuhkan pembedahan demi menyelamatkan nyawa mereka.
Klinik milik MSF itu menyediakan layanan medis bagi para pengungsi, sayangnya evakuasi medis bagi para pengungsi terhenti setelah Jordania menutup perbatasannya sejak Juni lalu.
Sejak saat itu pula, bangsal-bangsal perawatan di klinik MSF nyaris selalu kosong.
"Mengetahui ada pasien yang kemungkinan sekarat hanya beberapa kilometer jauhnya di seberang perbatasan karena tak bisa melintasi perbatasan, sungguh menyedihkan," kata Marjan Besuijen, kordinator proyek MSF di kamp pengungsi Zaatari.
"Bangsal-bangsal perawatan di klinik Zaatari kini kosong tak lagi diisi percakapan dan gelak tawa para pasien," tambah Marjan.
Namun, lanjut Marjan, kosongnya bangsal-bangsal perawatan itu bukan disebabkan berakhirnya perang di Suriah atau tak ada lagi yang membutuhkan bantuan medis.
"Kondisi ini murni disebabkan adanya penghalang fisik yang menyebabkan mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan medis tak bisa memperolehnya," lanjut Marjan.
Saat ini MSF masih mengoperasikan sebuah rumah sakit di kota Ramtha, Jordania yang berbatasan dengan kota Daraa yang diduduki pemberontak.
Sayangnya, lembaga amal ini mengindikasikan rumah sakit di Ramtha itu kemungkinan besar juga akan menghentikan operasinya.
Amnesti Internasional memperkirakan terdapat 75.000 pengungsi terjebak di "tanah tak bertuan" antara Jordania dan Suriah sejak September lalu.
Meski demikian, pemerintah Jordania kukuh mengatakan penutupan perbatasan itu sangat diperlukan karena alasan keamanan sejak ISIS melintasi perbatasan dan membunuh enam tentar Jordania.