Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Militan Kurdi Dituduh Jadi Dalang Serangan Bom di Stadion Istanbul

Kelompok militan Kurdi (PKK) dituduh menjadi dalang di balik serangan bom di sebuah stadion sepak bola di Turki.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kelompok Militan Kurdi Dituduh Jadi Dalang Serangan Bom di Stadion Istanbul
(Twitter/ezgibasaran)
Sebanyak 38 orang tewas dalam insiden dua ledakan bom yang terjadi di sebuah stadion sepak bola di Turki. Insiden terjadi Sabtu (10/12/2016) malam waktu setempat, di stadion Vodafone Arena, Istanbul, tak lama usai sebuah pertandingan belangsung. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Kelompok militan Kurdi (PKK) dituduh menjadi dalang di balik serangan bom di sebuah stadion sepak bola di Turki.

Dua ledakan bom terjadi Sabtu (10/12/2016) malam waktu setempat di Vodafone Arena, Istanbul, tak lama usai sebuah pertandingan dilangsungkan.

Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmuş mengatakan indikasi awal pelaku insiden tersebut mengarah kepada kelompok militan kurdi.

Hal itu mengingat kelompok tersebut selama tiga dekade terakhir menjadi biang serangan pemberontakan di negara tersebut.

Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim atas serangan yang telah menewaskan 38 orang dan mencederai 166 orang itu.

Kepolisian Turki juga telah menangkap 10 orang terkait ledakan bom kembar tersebut, berdasarkan sejumlah bukti yang didapat dari bom pertama.

Berita Rekomendasi

Bom pertama yang dimaksud adalah bom yang meledak di luar stadion, yang dipicu bahan peledak yang dipasangkan pada sebuah mobil, dua jam setelah pertandingan itu selesai.

Sekitar 45 detik kemudian, seorang mencurigakan yang mengenakan sejumlah bahan peledak pada tubuhnya meledakkan diri di sebuah taman sekitar.

Pelaku bom bunuh diri tersebut meledakkan diri di dekat kerumunan polisi yang sedang menangani serangan bom pertama.

Karena itu, Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu mengatakan korban tewas kebanyakan adalah polisi. (IB Times/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas