Kim Jong-un Larang Rakyat Rayakan Natal, Malah Suruh Rayakan Ulang Tahun Neneknya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kabarnya meminta rakyatnya untuk merayakan ulang tahun neneknya di Hari Natal.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kabarnya meminta rakyatnya untuk merayakan ulang tahun neneknya di Hari Natal.
Menjelang perayaan Natal pada 25 Desember lalu, Kim Jong Un melarang rakyat Korea Utara (Korut) untuk merayakan Natal.
Sebagai gantinya, Kim Jong Un mendesak rakyatnya merayakan ulang tahun neneknya, Kim Jong Suk yang lahir pada malam Natal, 24 Desember.
Rakyat Korea Utara diminta untuk menghabiskan waktu liburan Natal dengan berziarah ke makam Kim Jong Suk, ketimbang ikut memeriahkan Natal.
Kim Jong Suk merupakan istri dari diktator pertama Korut, Kim Il Sung, dan ibu dari ayah Kim Jong Un, Kim Jong Ul.
Sang nenek dikenal sebagai aktivis antikomunis dan pasukan gerilya Jepang, yang meninggal dunia secara misterius pada 1949.
Sentimen Kim Jong Un terhadap apapun yang berbau agama dan kepercayaan memang sudah lama terlihat.
Termasuk 2014, saat dirinya melarang dekorasi Natal dipasang di penjuru Korea Utara.
Namun, dipanasi Korea Selatan yang mengatakan akan memasang pohon Natal raksasa di garis perbatasan antara kedua negara tersebut.
Namun, seakan tak peduli akan kebencian pemimpinnya terhadap ornamen Natal, pohon Natal tetap ditemukan di Pyongyang, Korea Utara.
Sejumlah pusat perbelanjaan kelas atas dan restoran mewah tetap memasang pohon Natal sebagai dekorasinya, tapi bersih dari simbol agama. (New York Post/Inquirer)