Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis di Israel: 600.000 Warga Tinggalkan Negara Buntut Perang, Disebut Rusak Cita-cita Zionisme

Warga Israel dilaporkan telah meninggalkan negaranya buntut perang Gaza. Yakni sebanyak 600.000 orang.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Krisis di Israel: 600.000 Warga Tinggalkan Negara Buntut Perang, Disebut Rusak Cita-cita Zionisme
Almayadeen
Serangan rudal Hizbullah yang ditembakkan dari Lebanon menghajar pusat perbelanjaan Ayalon di pusat kota Tel Aviv, Senin malam, 18 November 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang dilaporkan telah membentuk masa depan Israel, dengan gelombang emigrasi besar-besaran dan kemampuan militer yang berkurang.

Ketika perang melawan Gaza dan Lebanon membentang hingga bulan kelima belas, Israel menghadapi krisis.

Krisis tersebut tidak hanya di medan perang, namun juga di dalam perbatasannya sendiri, menurut laporan Al Jazeera.

Dalam laporan mereka, para penulis mengutip angka Otoritas Perumahan dan Imigrasi Israel, yang menyatakan bahwa 600.000 orang Israel telah meninggalkan negara itu sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Hal itu menandai gelombang emigrasi terbesar sejak pembentukan Israel pada 1948.

Alasan emigrasi massal ini, mereka memiliki pendapat yang beragam.

Dikatakan dalam laporan konflik militer yang sedang berlangsung, ketidakstabilan ekonomi, dan meningkatnya kekhawatiran keamanan telah mendorong banyak orang, terutama di sektor profesional dan akademis, untuk pindah ke luar negeri.

Berita Rekomendasi

Negara-negara seperti Kanada dan beberapa negara Eropa Timur telah menjadi tujuan utama.

Mengutip Palestine Chronicle, Kanada melaporkan peningkatan 500 persen dalam visa kerja sementara yang diberikan kepada Israel dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Para peneliti dan ilmuwan, khususnya, telah menjadi salah satu kelompok terbesar yang mencari perlindungan di luar negeri.

Karena banyak yang merasa bahwa situasi keamanan Israel yang bergejolak dan ketidakpastian ekonomi bisa saja menjadi faktor tidak terpenuhinya ambisi profesional mereka.

Baca juga: Perang Gaza Tidak akan Berakhir Kecuali Diperintah oleh Presiden AS Donald Trump, Kata Media Israel

Eksodus massal ini bukan hanya kerugian pribadi bagi mereka yang pergi tetapi juga merupakan krisis yang lebih dalam untuk tujuan demografis Israel.

Helmy Moussa, seorang ahli urusan Israel, mencatat dalam laporan bahwa migrasi terbalik ini merusak salah satu cita-cita dasar Zionisme.

Yakni “bersahabat dari orang-orang buangan.

Aspirasi negara Yahudi untuk menjadi surga global bagi orang Yahudi sedang sangat ditantang oleh arus keluar warganya sendiri.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas