Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi Etika Penyiaran Jepang Sebut NHK Melanggar Hak Asasi Manusia

Komite Etika Penyiaran Jepang (BPO) menyatakan pelanggaran hak asasi manusia khususnya terhadap Haruko Obokata mantan peneliti Riken.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Komisi Etika Penyiaran Jepang Sebut NHK Melanggar Hak Asasi Manusia
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Komite Etika Penyiaran Jepang mengumumkan pelanggaran hak asasi manusia Jepang terhadap Haruko Obokata, Jumat (10/2/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komite Etika Penyiaran Jepang (BPO), Jumat (10/2/2017) menyatakan pelanggaran hak asasi manusia khususnya terhadap Haruko Obokata mantan peneliti Riken yang telah dilakukan TV NHK pada penyiaran "NHK Special" yang ditayangkan Juli 2014 lalu.

Laporan sains Obokata pada "British Journal Nature" bulan Januari 2014, yang memuat cara baru produksi stem cell lewat proses yang dijuluki akuisisi stimulus, dipicu dari pluripotensi, atau STAP cells, kemudian laporan tersebut Juli 2014 ditarik balik karena dianggap pemalsuan.

Pada program penyiaran "NHK Special," diperlihatkan Obokata membuat STAP cells menggunakan embryonic stem cells atau ES cells di mana dia memperolehnya dari sesuatu atau mencuri milik orang lain.

Tetapi BOP meragukan kredibilitas informasi tersebut.

"Penyiaran tersebut terlihat telah melanggar hak asasi manusia dari pelapor Obokata," kata seorang anggota BOP.

Oleh karena itu BOP mengharapkan hal itu dapat ditanggapi NHK dengan mengambil langkah-langkah yang perlu agar tidak terulang lagi di masa mendatang.

Berita Rekomendasi

Baca: Bachtiar Nasir: Uang di Saya Cuma Rp 3 Miliar, Belum Terpakai Semua

"Kami telah membuat program tersebut dengan peliputan yang sangat baik dan obyektif. Namun kami juga akan memperhatikan hasil kesimpulan BOP tersebut. Kami tidak merasa telah melanggar hak asasi manusia," kata pihak NHK.

Laporan BOP menuliskan bahwa Obokata dianggap NHK telah mencuri ES cells, yang dibuat seorang mahasiswa asing yang dilakukan di laboratori Teruhiko Wakayama, seorang co-author dari naskah STAP cell.

Kesalahan dianggap BOP lebih kepada masalah editing (redaksional) ketimbang aktivitas pengambilan dan pengumpulan berita itu.

Institut penelitian Riken di mana dulu Obokata bekerja, menyimpulkan 2014 bahwa STAP cell itu sebenarnya sangat mirip dengan ES Cells.

Panel BOP juga menyalahkan wartawan NKK karena mengejar Obokata yang sudah tak mau memberikan komentar apa pun.

Obokata mengajukan komplain kepada BOP karena dituduh mencuri ES Cells sehingga dia merasa hak asasinya telah diinjak-injak oleh NHK.

Tanggal 25 Maret 2016 Obokata membuka situs http://stap-hope-page.com/ sendiri (sebagian dalam bahasa Inggris) yang menjelaskan dan selalu meng-update perkembangan STAP cells nya yang dianggap dia yang mengembangkannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas