Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuma Gara-gara Meniru Penampilan Adolf Hitler, Pria di Austria Ini Harus Mendekam di Sel

Memuliakan kembali era Nazi dinilai sebagai tindak kejahatan oleh Pemerintah Austria.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cuma Gara-gara Meniru Penampilan Adolf Hitler, Pria di Austria Ini Harus Mendekam di Sel
HERALD SUN
Pendemo membentangkan poster berisi tulisan Anti-Nazi di depan sebuah rumah tempat Adolf Hitler dulu dilahirkan di Austria. Aksi demo digelar pada 18 Oktober 2016 

TRIBUNNEWS.COM, WINA - Seorang pria yang berpenampilan mirip Adolf Hitler ditangkap di Austria atas tuduhan memuliakan kembali era Nazi.

Pria yang diketahui berusia 25 tahun itu dilaporkan menamakan dirinya Herald Hitler.

Menurut pihak otoritas setempat, pria tersebut, memiliki kumis segi empat yang menjadi ciri Hitler. Dia terlihat memiliki foto diri di luar rumah Braunau am Inn. Ini merupakan tempat Adolf Hitler dilahirkan.

Juru Bicara Kepolisian Austria David Furtner mengatakan, pria tersebut beberapa waktu belakangan sudah pindah ke kota di perbatasan Jerman.

Furtner menjelaskan, aksi sang pemuda ini bukanlah candaan atau bagian dari aksi seni. "Sang pemuda mengetahui dengan sangat jelas apa yang tengah ia lakukan," katanya.

Furtner juga bilang, pemuda mirip Adolf Hitler itu pernah terlihat di Vienna dan Graz. Sejumlah foto pemuda tersebut dipublikasikan leh situs media Australia:  Heute.at news website, Senin (13/2/2017) lalu.

Memuliakan kembali era Nazi dinilai sebagai tindak kejahatan oleh Pemerintah Austria.

Berita Rekomendasi

Pada Oktober lalu, pihak berwenang Austria memutuskan untuk menghancurkan rumah kelahiran Hitler dengan tujuan menghentikannya menjadi titik fokus kelompok neo-Nazi.

Sekadar tambahan informasi, Hitler lahir di rumah sewa di lantai atas gedung tersebut pada 20 April 1889.

Selama kekuasaan Nazi, rumah tersebut ditransformasikan sebagai tempat suci bagi Hitler sehingga menarik gelombang wisatawan dari berbagai negara.

Namun, seiring Nazi mulai kehilangan kekuasaannya pada 1944, tempat itu akhirnya ditutup.

Sumber : BBC

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas