Digrebeg Polisi Satu Rumah Sakit Jepang Dengan Surat Keterangan Dokter Palsu
Takeda juga mengaku tidak kenal pribadi Takayama hanya sebatas pasien rumah sakit saja.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah kemarin (14/2/2017) rumah sakit besar di Kyoto di grebeg polisi, pagi hingga sore ini (15/2/2017) satu lagi rumah sakit swasta besar dekat stasiun Kyoto, rumah sakit Takeda di grebeg polisi karena memalsukan surat keterangan dokter khususnya bagi pasien kepala kelompok mafia Jepang (Yakuza) Yoshiyuki Takayama (60) yang telah diputus penjara 8 tahun.
"Polisi menggerebeg rumah sakit Takeda tadi pagi sekitar jam 10:30 karena terbukti membuat surat keterangan dokter yang palsu," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (15/2/2017).
Kepala rumah sakit Takahisa Takeda menolak pendapat surat keterangan kesehatan palsu itu.
"Dokter saya telah melakukan diagnosis yang benar dan pasien memang disarankan dirawat di rumah sakit dan itu saya yang tandatangan," paparnya kepada pers Rabu siang ini.
Takeda juga mengaku tidak kenal pribadi Takayama hanya sebatas pasien rumah sakit saja.
Takayama merupakan ketua kelompok Yakuza Oumiikka di Otsu perfektur Saga tetangga Kyoto yang berafiliasi ke Yamaguchigumi kelompok Yakuza terbesar di Jepang.
Kemarin sakit besar Jepang, Kyoto Prefectural University of Medical University juga di grebeg sekitar 20 polisi menyita berbagai dokumen penting karena diduga kuat membuat surat keterangan palsu untuk bis Yakuza itu pula.
Takayama ditangkap dan dipenjara 8 tahun sejak 2015 karena terbukti melakukan pemerasan terhadap pengusaha Jepang.
Namun karena pernah di operasi ginjal dan berbekal surat keterangan palsu agar dirawat di rumah sakit, Takayama ditunda tidak dipenjara.
Kenyataan polisi melihat Takayama keluyuran di luar seperti orang normal tidak dirawat di rumah sakit dan menurut penelitian kesehatan rumah sakit lain kesehatan nya memang stabil dan layak masuk penjara.
Polisi masih terus mengusut kasus surat keterangan kesehatan palsu dari dua rumah sakit besar di Kyoto.
"Kita akan lihat seberapa jauh keterkaitan rumah sakit dengan anggota Yakuza tersebut termasuk aliran uang dari Anggora Yakuza tersebut ke rumah sakit maupun ke dokter yang bersangkutan," ungkap sumber itu lagi.
Info lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in