Polisi Malaysia Sempat Kepung Apartemen Pria Korut yang Terlibat Pembunuhan Kim Jong Nam
Seorang pria pemegang paspor Korea Utara, Ri Jong Chol (46), ditangkap Polis Diraja Malaysia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Seorang pria pemegang paspor Korea Utara, Ri Jong Chol (46), ditangkap Polis Diraja Malaysia, karena dicurigai terlibat dalam pembunuhan terhadap Kim Jong Nam. Jong chol ditangkap di Selangor, dekat Kota Kuala Lumpur, Jumat (17/2) malam.
"Ia dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap pria Korea Utara (Kim Jong Nam)," demikian pemberitaan dari surat kabar lokal, The Star, yang menyebut penangkapan dilakukan pukul 23.00 waktu setempat.
Menurut The Star, polisi sempat mengepung apartemen tempat tinggal tersangka di kawasan Jalan Kuchai Lama. Dengan begitu polisi telah menahan empat tersangka.
Polis Diraja Malaysia (PDRM) juga telah melakukan rekonstruksi awal yang melibatkan dua perempuan tersangka yaitu Siti Aisyah (warga negara Indonesia) dan Doan Thi Huong (warga negara Vietnam). Rekonstruksi di Bandara Internasional Kuala Lumpur , Jumat (17/2), mendapat penjagaan sangat ketat.
Seorang tersangka mengaku mendapat upah 100 dolar AS (setara Rp 1,3 juta) untuk ikut serta dalam sebuah program reality show, bernama Prank, di sebuah stasiun televisi. Uang tersebut diberikan oleh seorang pria yang bertemu dengannya tiga bulan sebelumnya.
Dalam acara diduga abal-abal alias palsu tersebut para tersangka dimintai mengusili orang yang menjadi target. Ternyata pria yang menjadi target itu, Kim Jong Nam, merupakan tokoh penting dari Korea Utara.
Penangkapan Ri Jong Chol semakin menguatkan spekulasi yang menyebut kematian Kim Jong Nam merupakan perintah dari penguasa Korea Utara, Kim Jong Un, yang juga adik tiri korban.
Sejak berkuasa pada 2011 lalu, Kim Jong Un menyingkirkan orang-orang yang dianggap menentang dirinya, termasuk keluarganya sendiri.
Menurut penyidikan, Siti Aisyah dan Doan Thi Huong sempat melakukan latihan sehari sebelum Kim Jong Nam dibunuh.
Dalam rekaman kamera CCTV di Bandara Internasional Kuala Lumpur, tampak dua wanita dan empat pria saling memercikkan cairan. Polisi mencurigai mereka melakukan latihan terlebih dulu dan memeriksa keamanan bandara.
Menurut cuplikan rekaman CCTV, Kim Jong Nam sempat dicekik dan disemprot sesuatu di bagian wajahnya. Ia kemudian mengeluh kesakitan sesaat sebelum tewas.
Menurut staf konter layanan informasi itu Bandara Internasional Kuala Lumpur, Kim Jong Nam melontarkan keluhan dalam Bahasa Inggris. "Sakit sekali, sakit sekali. Saya tadi disemprot cairan," ujarnya sebelum pingsan.
Seterusnya, Kim Jong Nam sibuk meringis kesakitan sembari menutup mata. Setelah dibawa ke klinik bandara, Kim Jong Nam tak sadarkan diri.
Dokter klinik langsung merujuknya ke Rumah Sakit Putrajaya, Kuala Lumpur. Kim Jong Nam meninggal dunia dalam perjalanan. (tribun network/febby mahendra)