Warga Amerika Serikat Lebih Percaya Media Ketimbang Presidennya
Hasil survei Quinnipiac menunjukkan, 52 persen responden lebih mempercayai media dibanding dengan Trump.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hanya pemilih Republik yang mempercayai Donald Trump. Sementara, banyak pihak lebih mempercayai media dibanding presiden AS yang baru tersebut.
Hal tersebut merupakan hasil polling Quinnipiac University yang menunjukkan perbedaan mencolok antara warga Republik dan warga Amerika lainnya saat berbicara mengenai masalah kepercayaan.
Hasil survei Quinnipiac menunjukkan, 52 persen responden lebih mempercayai media dibanding dengan Trump.
Sementara, hanya 37% responden yang mengatakan lebih mempercayai Trump. Di kalangan Demokrat, 86% mengatakan mereka lebih mempercayai media dibanding Trump.
Namun, di antara responden Republik, 78% responden lebih percaya sang Presiden. Sedangkan 13% lainnya lebih mempercayai media.
Hasil polling tersebut mengindikasikan bahwa upaya agresif Trump dalam mendiskreditkan media dalam dua tahun terakhir berdampak besar tidak hanya kepada basisnya, namun pada pemilih Republik pada umumnya.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa serangan Trump kepada sejumlah media -di mana saat ini dia menyebut media sebagai musuh warga AS- telah membuat garis pertarungan yang jelas di antara warga Amerika.
"Media, yang sangat dikutuk oleh pemerintahan Trump, sebenarnya lebih populer dibanding Presiden Trump," jelas Tim Malloy, assistant director Quinnipiac University Poll.