Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Amerika Serikat Lebih Percaya Media Ketimbang Presidennya

Hasil survei Quinnipiac menunjukkan, 52 persen responden lebih mempercayai media dibanding dengan Trump.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Amerika Serikat Lebih Percaya Media Ketimbang Presidennya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah aktivis dan berbagai macam kalangan antara lain pelajar, mahasiswa, masyarakat sipil, kelompok anti-fasis, hingga kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (4/2/2017). Demonstrasi dilakukan untuk menentang sejumlah kebijakan Presiden Donald Trump yang meresahkan masyarakat dunia seperti dikriminasi minoritas dan ras. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hanya pemilih Republik yang mempercayai Donald Trump. Sementara, banyak pihak lebih mempercayai media dibanding presiden AS yang baru tersebut.

Hal tersebut merupakan hasil polling Quinnipiac University yang menunjukkan perbedaan mencolok antara warga Republik dan warga Amerika lainnya saat berbicara mengenai masalah kepercayaan.

Hasil survei Quinnipiac menunjukkan, 52 persen responden lebih mempercayai media dibanding dengan Trump.

Sementara, hanya 37% responden yang mengatakan lebih mempercayai Trump. Di kalangan Demokrat, 86% mengatakan mereka lebih mempercayai media dibanding Trump.

Namun, di antara responden Republik, 78% responden lebih percaya sang Presiden. Sedangkan 13% lainnya lebih mempercayai media.

Hasil polling tersebut mengindikasikan bahwa upaya agresif Trump dalam mendiskreditkan media dalam dua tahun terakhir berdampak besar tidak hanya kepada basisnya, namun pada pemilih Republik pada umumnya.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa serangan Trump kepada sejumlah media -di mana saat ini dia menyebut media sebagai musuh warga AS- telah membuat garis pertarungan yang jelas di antara warga Amerika.

Berita Rekomendasi

"Media, yang sangat dikutuk oleh pemerintahan Trump, sebenarnya lebih populer dibanding Presiden Trump," jelas Tim Malloy, assistant director Quinnipiac University Poll.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas