Remaja Korban Perdagangan Manusia Dipaksa Melayani Lebih dari 1000 Pria Selama 2 Tahun
Seorang gadis remaja di Philadelphia, Amerika Serikat menjadi korban perdangangan manusia dan telah dipaksa melakukan hubungan seksual dengan lebih d
Pengacara gadis itu menolak untuk mengidentifikasi sang penculik karena takut akan ada tindakan balas dendam.
Ketika CBS Philadeplhia mencoba berbicara dengan Manager Motel Yanga Patel mengenai gugatan yang dilayangkan kepada pihak motel, Patel menyangkal tuduhan tersebut.
"Aku selalu berada di kantor. Aku tidak melihat apapun yang salah," kata Patel.
Penyidik mengatakan bahwa motel tersebut sudah terkenal di kalangan jaksa Philadelphia sebagai "pusat perdagangan manusia" di kota tersebut.
Erin O'Brien, seorang asisten pengacara, mengatakan pada penyidik bahwa Patel telah bekerjasama dengan polisi pada penyidikan sebelumnya.
Penyidik mengatakan, "Hampir semua investigasi terkait perdagangan manusia yang kami lakukan, kami menemukan korban berada di Roosevelt Inn".
"Kamu pasti sudah buta, tuli, dan bodoh sampai tidak mengetahui bahwa 100 pria muncul selama beberapa hari ini," kata Tom Kline, seorang pengacara yang mewakili gadis tersebut.
"Anda memiliki petugas kebersihan yang datang ke ruangan tersebut dan seringkali menemukan kotak atau keranjang sampah yang penuh dengan kondom yang sudah dipakai," tambah Bezar.
Kline mengatakan bahwa hal ini sudah jelas dan menjadi contoh mencolok bahwa sebuah motel mencoba mencari cara untuk meningkatkan keuntungan.
"Tidak mungkin ada sederet lelaki hidung belang menunggu di depan pintu dan di sekitar kamar tanpa mereka mengetahuinya," kata Kline.
Saat ini korban sedang menjalani terapi dan mencoba mendapatkan kembali hidupnya, kata pengacara gadis itu.
Selengkapnya tonton video di atas. (*)