Polisi Thailand Ungkap Rencana Pembunuhan Perdana Menteri Prayuth
Kepolisian Thailand belum lama ini mengungkap rencana pembunuhan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dari operasi penggeledahan Sabtu
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Kepolisian Thailand belum lama ini mengungkap rencana pembunuhan Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha dari operasi penggeledahan Sabtu (18/3/2017).
Dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan lokasi persembunyian senjata milik aktivis anti-militer yang selama ini menjadi buron kepolisian.
Ditemukan sebuah senapan berburu, puluhan senjata lainnya dan granat, serta ribuan amunisi di sebuah rumah yang diduga milik aktivis Wuthipong Kochathamakun.
Wuthipong Kochathamakun merupakan pemimpin kelompok Baju Merah yang menghilang sejak Prayuth Chan-ocha melakukan kudeta militer pada 2014.
Sedangkan, kelompok Baju Merah merupakan loyalis mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang 2014 lalu dikudeta oleh Prayuth Chan-ocha.
"Kami yakin senjata dan amunisi temuan ini bukan untuk berburu burung, tapi untuk membunuh pemimpin negara," kata Kepala Kepolisian Thailand Jakthip Chaijinda.
Kepolisian juga menangkap sembilan orang terkait kepemilikan senjata yang ditemukan pada hari itu.
Sembilan orang tersebut juga diduga hendak menimbulkan kekacauan politik.
Meski demikian, tidak dijelaskan apa yang menjadi bukti kuat dari adanya rencana pembunuhan Prayuth Chan-ocha itu.
Jakthip Chaijinda hanya mengatakan Wuthipong Kochathamakun dan kelompoknya selama ini anti-militer dan pernah meramaikan isu rencana pembunuhan Prayuth Chan-ocha di media sosial. (Sydney Morning Herald/Reuters)