Kisah Kegagalan Pasukan Elite Amerika Selamatkan Sandera di Afghanistan
Dua sniper SEAL Tim Six yang tidak ikut turun, beroperasi dari atas helikopter. Tim ini menyediakan perlindungan sniper overwatch.
Editor: Malvyandie Haryadi
Namun ketenangan tidak bertahan lama karena tiba-tiba Taliban muncul dari mana-mana dan mulai menghujani posisi Ranger dengan senapan mesin, AK-47, dan juga RPG.
Dalam kegelapan malam, Ranger menguasai keadaan dan unggul dalam akurasi karena mampu melihat lawannya dengan lebih baik melalui NOD (Night Optical Devices).
Bala bantuan datang dari AC-130 Spectre, yang berhasil membuat musuh kocar-kacir.
Dua sniper SEAL Tim Six yang tidak ikut turun, beroperasi dari atas helikopter. Tim ini menyediakan perlindungan sniper overwatch.
Kombinasi apik dari keduanya berhasil menyelesaikan dua orang penjaga di depan gubuk penyekapan Linda dengan tembakan tepat di dada dari senapan mereka yang berperedam.
Elemen penyerbu dari ST6 masuk dari arah depan dan melemparkan beberapa flashbang sekaligus ke arah dalam.
Manuver dinamis itu diikuti tembakan ke arah orang di dalam gubuk yang berada dalam kondisi terdisorientasi.
Dalam waktu singkat para operator SEAL Tim Six berhasil menewaskan empat Taliban yang berada di dalam gubuk.
Dua lagi yang lari keluar meloncati pagar batu yang tinggi, berusaha masuk di bawah lindungan semak-semak. Tetapi mereka tetap terlihat dari kamera termal AC-130 dan dihadiahi kanon 25 mm, yang langsung menewaskan keduanya.
Yang tidak diketahui oleh para pembebas, tepat sebelum mereka masuk adalah seorang Taliban menyeret Linda Norgrove keluar dari pintu belakang. Saat diseret itulah Linda Norgrove berontak dan berhasil membebaskan diri.
Ia menggulingkan badannya masuk ke parit kecil dan berdiam di situ dalam posisi meringkuk seperti bayi, sesuai yang diajarkan pada saat menghadapi kondisi darurat.
Seorang personel SEAL Tim Six yang naik ke atas gubuk dari depan memergoki sang Taliban yang tadinya menyeret Linda, tetapi ia tidak melihat sang sandera yang sudah berguling masuk ke dalam parit.
Entah bagaimana, sang operator SEAL Tim Six memutuskan untuk menyudahi sang Taliban dengan lemparan granat. Ledakan granat memang menewaskan sang Taliban, tetapi pecahannya juga melukai Linda Norgrove.
Sang sandera yang seharusnya dibebaskan dalam keadaan selamat justru terluka parah, berjuang dalam hidup dan mati.