Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Kegagalan Pasukan Elite Amerika Selamatkan Sandera di Afghanistan

Dua sniper SEAL Tim Six yang tidak ikut turun, beroperasi dari atas helikopter. Tim ini menyediakan perlindungan sniper overwatch.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kisah Kegagalan Pasukan Elite Amerika Selamatkan Sandera di Afghanistan
ABC
SEAL 

Dari segi operasional ini merupakan manuver penyerbuan klasik yang mengandalkan unsur kecepatan, agresi, dan kejutan.

Waktu yang dipilih, sesuai manual, adalah pukul 3 pagi dimana lawan diperkirakan memiliki kesiagaan fisik dan mental paling rendah.

Kalau semuanya lancar, dalam waktu 15 menit Linda sudah dapat diamankan dan tim penyerbu bisa kembali ke markas dengan selamat.

Perwira 22nd SAS yang menjadi penghubung menawarkan untuk operasi insersi dan pembebasan dari jarak beberapa kilometer di luar Dineshgal agar unsur kejutan tetap terjaga.

Namun setelah mencari-cari lokasi berdasarkan citra satelit, tim tak kunjung menemukan titik yang dianggap memadai untuk pendaratan helikopter.

Akhirnya pelaksanaan operasi dipilih dengan opsi serbuan langsung, dengan pendaratan pasukan sedekat mungkin dengan gubuk tempat Linda Norgrove disekap.

Data intelijen yang berhasil dikumpulkan tidak terlalu menggembirakan. Di desa tempat gubuk penyekapan Linda setidaknya terdapat 10 wanita dan anak-anak yang dapat menimbulkan kompleksitas operasi.

Berita Rekomendasi

Para penyanderanya juga bersenjata lengkap, setidaknya dilengkapi AK-47 dan RPG-7.

Dibawa dengan dua MH-47E, 20 personel SEAL Tim Six dari Silver Squadron dan 24 personel 75th Ranger pun lepas landas dari Bagram dan berangkat ke Lembah Dinengal.

Secara resmi, inilah tanda dimulainya operasi bersandi Anstruther untuk membebaskan Linda Norgrove.

Skenarionya, SEAL Tim Six akan melakukan serbuan langsung untuk membebaskan Linda.

Sementara Ranger akan memblok akses ke lokasi sehingga bala bantuan lawan tidak bisa mendekat dan pelaksanaan operasi basra aman dari gangguan luar.

Begitu tiba di lokasi, crew chief memberikan aba-aba go dan seluruh pasukan turun di posisinya masing-masing dengan metode fastroping. Sampai di sini segalanya masih aman.

Angin yang mati malam itu menyebabkan proses penurunan pasukan berlangsung tanpa kendala. Seluruh jalannya pembukaan operasi dipantau oleh Predator yang terbang mengitari lokasi.

Halaman
1234
Sumber: Angkasa
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas