Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menelisik Sosok Terduga Pelaku Pengeboman Kereta Bawah Tanah St Petersburg Akbarzhon Jalilov

Komite investigasi Rusia mengindentifikasi pelaku serangan bom terhadap kereta bawah tanah St Petersburg.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Menelisik Sosok Terduga Pelaku Pengeboman Kereta Bawah Tanah St Petersburg Akbarzhon Jalilov
(Metro.co.uk)
Akbarzhon Jalilov terduga pelaku peledakan bom di kereta api bawah tanah St Petersburg, Rusia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Komite investigasi Rusia mengindentifikasi pelaku serangan bom terhadap kereta bawah tanah St Petersburg.

Nama pelaku adalah Akbarzhon Jalilov, seorang pria berusia 22 tahun dari negara Asia Tengah, tepatnya Kirgizstan.

Konfirmasi datang setelah jasa keamanan Kirgizstan saling berbagi informasi dengan dinas rahasia Rusia untuk penyidikan lebih lanjut.

Akbarzhon Jalilov lahir pada 1 April 1995.

Layanan keamanan Kirgizstan melaporkan dia berasal dari kota Osh.

Masih belum terkonfirmasi laporan di media lokal yang mengatakan ia pindah ke St Petersburg dengan orangtuanya pada tahun 2011.

Sangat sedikit yang diketahui mengenai latar belakang Jalilov sebelum ia melakukan serangan itu.

Berita Rekomendasi

Ada informasi yang masih belum terkonfirmasi dari laporan di media Rusia yang mengatakan dia bekerja selama beberapa tahun sebagai koki sushi di Restoran St Petersburg.

Ia juga diketahui penggemar seni bela diri, mengutip profilnya di Vkontakte, jaringan sosial Rusia.

Gambar pelaku terekam dalam CCTV seperti dipulikasi kepolisian untuk saluran televisi Rusia dan disebarluaskan Reuters.

Dalam video tersebut menunjukkan seorang pria muda membawa ransel berjalan menuju sebuah stasiun.

Jalilov sendiri aslinya berasal dari Uzbekistan, bukan Kyrgyz.

Akbarzhon Jalilov terduga pelaku peledakan bom di kereta api bawah tanah St Petersburg, Rusia 1
Akbarzhon Jalilov terduga pelaku peledakan bom di kereta api bawah tanah St Petersburg, Rusia.

Keluarganya datang ketika bentrokan berdarah antara masyarakat Kyrgyz dan Uzbekistan pecah pada tahun 2010.

Beberapa pihak berspekulasi Keluarganya pindah untuk menghindari kekerasan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas