Paus Fransiskus: Serangan Senjata Kimia di Suriah adalah Pembantaian Warga Sipil Tak Berdosa
Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di dunia ini menyebut serangan senjata kimia di Suriah sebagai pembantaian warga sipil yang tidak berdosa.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Paus Fransiskus ngeri dengan serangan senjata kimia yang terjadi di Suriah dan sudah memakan korban jiwa 72 orang tewas, termasuk anak-anak.
Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di dunia ini menyebut serangan senjata kimia di Suriah sebagai pembantaian warga sipil yang tidak berdosa.
"Ngeri serangan senjata kimia di Suriah. Ini pembantaian yang tidak dapat diterima terjadap warga sipil tak berdosa," ujar Paus Fransiskus seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2017).
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat menyalahkan pasukan pemerintah Suriah berada di balik serangan senjata kimia nan mematikan di kota Khan Sheikhoun.
Baca: Sejumlah Anak-anak Tewas Akibat Serangan Senjata Kimia di Suriah
Ini merupakan daerah yang dikuasai pemberontak Syria Utara yang terkena serangan udara pemerintah.
Tentara Suriah telah membantah peran apapun atas kejadian tersebut.
"Kami melihat ngeri peristiwa terakhir ini di Suriah," kata Paus kepada puluhan ribu orang di alun-alun Basilika St Petrus, di Vatikan.
"Serangan ini tidak dapat diterima, pembantaian yang terjadi kemarin," Paus menambahkan.
Paus pun mengajak seluruh umat katolik berdoa untuk para korban jiwa.
Termasuk banyak anak tidak berdosa yang menjadi korbannya.
Fransiskus mengimbau kepada para pemimpin dunia dan politik di dunia untuk mengakhiri tragedi yang memilukan di Suriah.
"Kami mengetuk hati nurani mereka yang memegang kekuasaan politik, baik di tingkat lokal dan internasional agar akhiri tragedi ini," ujarnya.
Paus juga mengecam serangan teror bom pada Selasa lalu, di kawasan kereta bawah tanah di St Petersburg, Rusia, yang membunuh 14 orang dan melukai sekitar 50 orang tidak berdosa lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.