Mantan Bankir Kelahiran Indonesia Bahagia Jualan Sate di Swiss
Mantan bankir inilah yang melakukan terobosan kuliner Indonesia di Zurich yang berjuluk "Little Big City of Switzerland".
Editor: Johnson Simanjuntak
Nantinya, dia akan berjualan sendiri di sebuah taman di Zurich, dengan gerobak sate beroda tiga itu.
Apa yang dilakukan Rio ini terlihat seperti sebuah kenekadan, tapi mantan bankir itu enggan disebut demikian.
"Kalau nekad ya tidak, saya sudah merencanakan sejak lama, prosesnya bertahun-tahun,“ tuturnya.
Rencana berjualan sate itu dimulai sudah dalam angannya bertahun-tahun lalu, ketika Rio masih bekerja di sebuah bank papan atas di Zurich.
"Saya tidak bahagia bekerja di bank,“ akunya.
Akibat tak bahagia bekerja di bank, maka cita-citanya menjual sate ayam, terus mengganggu hatinya.
Maka, setahun lalu Rio memutuskan berhenti dari pekerjaan yang mengharuskan dia mengenakan jas dan dasi itu.
Rambutnya yang dulunya disisir rapi, kini dibiarkan agak tergerai, tak dicukur selama setengah tahun terakhir.
Celemek, kaos, dan celana jins kini menjadi seragamnya saat mengipasi sate ayam itu.
Sesekali tampak dia khawatir dengan pemanggangan satenya.
"Agak gugup iya, ini kan percobaan,“ katanya.
Rio melakukan percobaan membakar sate selain ingin menjajal gerobak dan peralatannya, dia juga ingin mengundang masyarakat Swiss yang membantu mendanai proyek sate ayamnya.
Semua ini dilakukan karena Rio melakukan crowd funding sebelumnya.
Sebuah video diunggahnya di internet yang menjelaskan proyek tersebut, sekaligus mengharapkan masyarakat mendanainya.