Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menderita Penyakit Langka Seorang Gadis Muda Berkeringat Darah

Phakamad Sangchai (7), dari Nongkghai, Thailand, termasuk gadis muda yang langka.Setiap menderita sakit kepala, ia mengeluarkan darah dari mata, hidun

TRIBUNNEWS.COM, NONGKGHAI - Phakamad Sangchai (7), dari Nongkghai, Thailand, termasuk gadis muda yang langka.

Setiap menderita sakit kepala, ia mengeluarkan darah dari mata, hidung, telinga, dan kulitnya setiap kali dia menderita sakit kepala.

Ia mulai mengalami penyakit misterius itu sejak enam bulan yang lalu.

Meski mendapat perawatan di rumah sakit setempat, Phakamad terus mengalami kondisi yang membingungkan, membuat keluarganya sangat membutuhkan bantuan.

"Saya tidak ingin terkenal, tapi saya hanya ingin seseorang membantu saya. Saya terganggu dengan kondisi ini dan sangat khawatir bahwa hal ini akan menjadi lebih buruk.”

Apa yang dialami Phakamad disebut hematohidrosis, suatu kondisi sangat langka yang menyebabkan penderita 'berkeringat' darah.

"Hanya satu orang dari sepuluh juta orang yang menderita penyakit ini," kata Phakamad.

Berita Rekomendasi

Meski mengejutkan, namun Phakamed tidak merasakan sakit.

Toh Nipaporn Khantain, ibu Phakamad, sudah putus asa mencari jawaban untuk membantu perawatan putrinya.

"Para dokter tidak 100 persen yakin akan diagnosisnya, kita hanya bisa berharap mereka akan segera tahu. Saya telah mencari di internet dan menemukan sesuatu apa yang disebut hematohidrosis, yang bisa jadi penyakit yang menyerang anak saya, tapi kami masih menunggu jawaban dari rumah sakit," kata Khantain.

"Saya telah mencari di internet dan menemukan sesuatu apa yang disebut hematohidrosis, yang bisa jadi penyakit yang menyerang anak saya, tapi kami masih menunggu jawaban dari rumah sakit," kata Khantain.

Meski anaknya mengalami gangguan, semangat Khantain tak luntur untuk oleh pendarahan misterius tersebut.

“Putri saya tetap tumbuh menjadi anak yang sangat bahagia dan masih terus tersenyum saat dia bisa. Dia adalah seorang gadis yang sangat pemberani,” kata Khantain.

Sejauh ini belum ada obat yang bisa mengatasi kelainan ini.

Obat yang dikenal sebagai beta blocker hanya membantu meringankan kondisi dengan meminimalkan stres dan kecemasan pasien.

Simak video di atas.(dailymail/intisarionline)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas