Terungkap Sepak Terjang CIA Sejak 1945 Ingin Membunuh Fidel Castro Hingga Kim Jong Un
AS telah mengembangkan metode yang jauh lebih canggih daripada polonium dalam pot teh, terutama di bidang elektronik dan perang Maya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau dikenal Central Intelligence Agency (CIA) tercatat telah sejak tahun 1945 melakukan serangkaian pembunuhan pemimpin dunia.
Namun dipaksa untuk tidak lagi melakukan hal tersebut setelah penyelidikan Senat pada tahun 1970.
Beberapa yang paling terkenal dari operasi CIA untuk membunuh pemimpin dunia, yakni ketika mereka menargetkan almarhum Presiden Kuba, Fidel Castro.
Upaya pembunuhan terhadap Fidel Castro yang sangat terkenal adalah menyusupkan bahan peledak ke dalam cerutunya.
Menurut mantan pengawalnya yang menulis buku dan film dokumenter di televisi, proyek-proyek aneh dibuat untuk membunuh sang pemimpin, antara lain kerang yang bisa diledakkan, baju selam beracun, dan pil berracun yang tersembunyi di krim wajah.
Fidel Castro sendiri pernah mengatakan, "Andaikata percobaan pembunuhan adalah pertandingan di Olimpiade, saya bakal dapat medali emas."
Tapi meskipun upaya CIA terbukti sia-sia dalam kasus Castro, badan intelijen AS telah sejak 1945 berhasil melakukan serangkaian pembunuhan pemimpin dunia di tempat lain di seluruh dunia-baik secara langsung atau lebih sering, menggunakan simpatisan atau angen lokal dari militer, penjahat lokal sewaan atau bandit.
Menurut Kementerian keamanan negara Korea Utara, ternyata CIA tidak meninggalkan cara lama mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (5/5/2017), Kementerian Keamanan Negara menuduh bahwa CIA dan intelijen Korea Selatan ada di balik dugaan hari upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Upaya itu, menurut Kementerian, menggunakan zat-zat biokimia yang termasuk zat radioaktif dan zat beracun nano".
Keuntungan dari upaya pembunuhan ini yakni "tidak memerlukan akses ke target yang akan dibunuh.
Orang yang bertanggung jawab langsung di lapangan dikatakan adalah warga negara Korea Utara yang bekerja untuk badan-badan intelijen asing.
Juru bicara CIA menolak untuk mengomentari tuduhan.
Tetapi walaupun klaim seperti itu tidak dapat dibantah– namun daftar panjang keterlibatan AS dalam kudeta dan pembunuhan di seluruh dunia terlihat.